Minggu, 5 Oktober 2025

Benarkah Tempe dari Kedelai Impor Mengandung GMO Sebabkan Kanker, Ini Penjelasan Ahli Pangan IPB

GMO adalah organisme yang materi genetiknya telah diubah secara sengaja menggunakan teknik rekayasa genetika modern.

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
ILUSTRASI. 

Makanan tempe hampir setiap hari dan nyaris di mana pun mudah dijumpai dari restoran hingga warung-warung makan sederhana.

Selain harganya yang terjangkau, tempe memiliki rasa yang lezat serta punya banyak manfaat bagi kesehatan.

Tempe masuk dalam pilihan ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemenuhan protein sebesar 30 persen selain protein hewani seperti ayam atau daging.

“Tempe itu sebenarnya tidak diwajibkan juga itu sudah muncul karena harga yang terjangkau dan juga manfaat dari tempe itu sangat baik bagi meningkatkan imun anak,” ujar Staf Khusus Badan Gizi Nasional Guru Besar FEMA IPB University Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS.

Kehadiran tempe dalam menu MBG, menurut FTI akan mendukung produksi tempe lokal di hampir semua daerah di Indonesia, mengurangi biaya transportasi dan risiko kerusakan makanan.
 
"Kami berdiri sejak 2008 hingga saat ini lfokus untuk menaikkan kelas pengrajin tempe agar memenuhi standar keamanan pangan (higienis). Karena selain tempe memiliki keunggulan dari kandungan gizinya, kualitas sebagai bahan pangan tempe juga harus terus ditingkatkan,” ujar Sekjen FTI M. Ridha.

Melansir data BPS, impor kedelai Indonesia tahun 2024 sebesar 2,676 juta ton atau naik 17,68 persen dari 2023.

Sementara produksi kedelai lokal tahun 2024 hanya mencapai 558.600 ton dan terus menurun setiap tahunnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved