Senin, 29 September 2025

Cerita Shantyna Alami Nyeri Punggung, Dikira Biasa Ternyata Kanker Multiple Myeloma

Penyintas kanker Multiple Myeloma atau meloma multipel, Shantyna Sanjaya (48), berbagi kisah perjuangannya melawan penyakit ini.

Tribunnews.com/Rina Ayu
KANKER MULTIPLE MYELOMA. Penyintas kanker Multiple Myeloma atau meloma multipel, Shanty 48 (pakai rambut pendek) mengisahkan awal mula ia mengalami salah satu kanker darah ini. Di usia 42 tahun, ia merasakan nyeri di punggung dengan rasa sakit yang luar biasa. Shanty ditemui dalam acara di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyintas kanker Multiple Myeloma atau meloma multipel, Shantyna Sanjaya (48), berbagi kisah perjuangannya melawan salah satu jenis kanker darah yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca juga: Kaum Pria Berisiko Tinggi Kena Kanker Darah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

Semua bermula saat ia berusia 42 tahun, ia merasakan nyeri hebat di bagian punggung dan wajah yang pucat.

Sebagai seseorang yang gemar bermain bulu tangkis, ia mengira rasa sakit itu hanya akibat gangguan saraf atau cedera olahraga.

“Saya pikir ini hanya masalah saraf biasa, jadi saya pergi ke tukang pijat. Memang sempat membaik, tapi sakitnya datang lagi,” ungkapnya saat ditemui dalam acara Takeda di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).

Karena rasa sakit tak kunjung reda, Shanty memutuskan berkonsultasi ke dokter saraf.

Hasil MRI menunjukkan kondisi tulangnya tidak baik.


Ia kemudian dirujuk ke dokter tulang, yang menyatakan dirinya mengalami osteoporosis.

Setelah dua bulan menjalani pengobatan tulang tanpa perbaikan, dokter saraf menyarankan agar Shanty melakukan PET Scan.

Baca juga: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Infeksi Paru-paru, Ibu Negara Suriah Kena Kanker Darah

Hasilnya menunjukkan adanya indikasi kanker, dan ia pun dirujuk ke dokter konsultan hematologi onkologi medik.

Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan, termasuk biopsi sumsum tulang (BMT) yang akhirnya memastikan diagnosis Multiple Myeloma.

Butuh empat bulan sampai ia mendapatkan diagnosa yang pasti terkait sakit punggungnya itu.

“Saya takut dan khawatir saat tahu. Secara fisik, tubuh saya sangat lemah. Saya tidak bisa beraktivitas, dan nafsu makan pun hilang,” kisahnya.

Shanty pun menjalani kemoterapi sebanyak 12 kali.

Setelah pengobatan itu, kondisinya mulai membaik, ia sudah bisa berjalan dan kembali beraktivitas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan