Jumat, 3 Oktober 2025

Menteri Agama Ungkap Tingginya Ekspektasi Warga ke ASN Kemenag: Seperti Malaikat, Tak Boleh Salah

Menurutnya, masyarakat memiliki ekspetasi tinggi terhadap ASN Kemenag yang dianggap sebagai sosok tidak tercela layaknya malaikat.

HO/Kemenag
MENTERI AGAMA - Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK Kementerian Agama 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025). 

Menteri Agama Ungkap Tingginya Ekspektasi Warga ke ASN Kemenag: Seperti Malaikat, Tak Boleh Salah

Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan kalau menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama adalah sebuah tugas yang sangat mulia dan harus bertanggung jawab.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nasaruddin pada Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK Kementerian Agama 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025).

“Menjadi ASN Kementerian Agama (Kemenag) itu sangat mulia. Karena kita tidak hanya terikat oleh aturan formal, tetapi juga oleh posisi kita sebagai pelayan masyarakat dan menjaga moral bangsa,” ujar Nasaruddin.

Dirinya mengatakan bahwa Kemenag sebagai background putih, yang membuat noda hitam kecil akan terlihat sangat mencolok daripada kementerian lain.

Menurutnya, masyarakat memiliki ekspetasi tinggi terhadap ASN Kemenag yang dianggap sebagai sosok tidak tercela layaknya malaikat.

“Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap pegawai ASN Kementerian Agama sangat tinggi. Masyarakat membayangkannya seperti malaikat yang tidak boleh berbuat salah. padahal kita adalah manusia biasa, dan inilah PR yang paling berat,” tuturnya.

Menag menilai bahwa ASN Kementerian Agama tidak cukup hanya menjalankan nilai-nilai ASN pada moto “BerAKHLAK” (Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Menag menekankan perlunya nilai tambahan yang ia sebut sebagai “ISTIQAMAH” sebagai panduan moral ASN Kemenag.

“ISTIQAMAH ini punya makna luas: I-nya Ikhlas, S-nya Sabar, T-nya Tawadhu, I-nya Istiqomah, Q-nya Qanaah, A-nya Amanah, M-nya Mutawasit (moderat), A-nya Adab, dan H-nya Al-Hilm,” jelasnya. Menag menjelaskan bahwa Al-Hilm adalah sifat Tuhan yang menunjukkan keceriaan dan keteduhan dalam segala situasi. Sifat ini yang harus diteladani ASN Kemenag dalam melayani umat beragama dan bangsa.

Menag juga menyoroti beban kerja ASN Kementerian Agama yang menurutnya tidak hanya berlaku pada jam kantor, tapi sepanjang waktu.

“Tidak mudah menjadi pegawai Kementerian agama, kalau di kementerian lain jam kerjanya hanya jam kantor tapi pegawai Kementerian Agama jam kerjanya 24 jam. Karena selain harus menaati aturan kantor, mereka juga harus menjadi teladan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu kita tidak bisa jadi malaikat, tapi minimal jangan menjadi iblis,” ucapnya.

Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) ini merupakan program wajib bagi mereka yang telah dinyatakan lulus seleksi CPNS dan PPPK sebagai bentuk pembekalan awal sebelum menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Tujuannya adalah membentuk ASN yang berintegritas, profesional, serta mampu menjadi pelayan publik yang responsif dan terpercaya.

"Menjadi ASN bukan sekadar profesi tetapi amanah di pundak untuk melayani umat dengan semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas negara, layanan dengan hati tulus, penuh cinta, responsif terhadap kebutuhan umat dan perubahan zaman serta integritas tanpa kompromi," ujar Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Muhammad Ali Ramdhani.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved