Kamis, 2 Oktober 2025

Hibahkan 1.300 Modul Ajar untuk Sekolah Rakyat, Ketua LPI Al-Hikmah: Kontribusi Entaskan Kemiskinan

LPI Al-Hikmah Surabaya, menghibahkan Learning Management System untuk Sekolah Rakyat yang memulai MPLS pada Senin (14/7/2025) ini. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025). 

"Kalau sekolah umum, MPLS hanya 5 hari, kita mungkin dua minggu karena semuanya baru, mulai guru, tenaga kependidikan hingga murid," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Baca juga: Istiqomah Terharu Campur Sedih Anaknya Masuk Sekolah Rakyat di Jakarta Timur

Setelah MPLS selesai, maka kemudian dilakukan matrikulasi atau masa orientasi dimana anak-anak melakukan adaptasi untuk proses pembelajaran.

"Setelah tingkat pemahaman sama, maka proses belajar mengajar dimulai," ujarnya.

Gus Ipul mengatakan semua sarana prasarana Sekolah Rakyat sudah siap digunakan.

Meskipun demikian, masih ada sejumlah kekurangan terus diperbaiki karena  semuanya masih dalam proses.

"Jika ditemukan ada kekurangan seperti seragam, komputer dan lain-lain, harap dimaklumi karena semuanya masih dalam proses," bebernya.

Gus Ipul mengungkapkan para murid yang masuk Sekolah Rakyat berasal dari golongan masyarakat miskin dan miskin ekstrim yang masuk desil 1 dan desil 2 DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). 

"Setelah data didapatkan, maka calon peserta dikunjungi tim untuk verifikasi. Kalau memenuhi syarat maka ditindaklanjuti ke tahap berikutnya," bebernya.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, menambahkan kriteria untuk memilih calon peserta didik Sekolah Rakyat menggunakan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami selalu koordinasi dengan Pak Mensos. Peserta yang diutamakan Desil 1 dan anak-anak yang memang belum pernah sekolah dan tidak bersekolah lagi," jelasnya.

Dia mengungkapkan lokasi-lokasi sekolah rakyat juga sudah disesuaikan dengan kantong-kantong kemiskinan.

"Mayoritas sekolah rakyat ini memang berlokasi di kota dan kabupaten yang memang jumlah orang miskinnya banyak" ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved