Rabu, 1 Oktober 2025

Pengamat Sebut APBN 2025 Prioritaskan Pendidikan, Gizi Anak, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) jadi salah satu instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

/SURYA/PURWANTO
MAKAN BERGIZI GRATIS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global. SURYA/PURWANTO 

Di sisi lain, pemerintah juga menggenjot pembangunan dan revitalisasi infrastruktur pendidikan. Hingga April 2025, dana sebesar Rp2 triliun telah direalisasikan untuk pembangunan empat SMA Unggul Garuda, yang saat ini masih dalam tahap awal konstruksi dan groundbreaking. Program ini juga didukung oleh rencana pengembangan dana abadi sebagai bentuk keberlanjutan pendanaan. 

“Sekolah rakyat juga sudah mulai dianggarkan. Di tahap 1 untuk melakukan renovasi di 65 lokasi dianggarkan Rp396 miliar sudah mulai berjalan dan dengan harapan akan mulai menerima siswa pada tahun ajaran baru,” ujar Suahasil. 

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp2 triliun untuk pembangunan empat SMA Unggul Garuda, Sekolah Rakyat, dan revitalisasi sekolah merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini menjadi standar baru dalam pendidikan nasional yang perlu diiringi dengan implementasi yang efisien, transparan, dan tepat sasaran. 

Josua menambahkan, dari perspektif pembangunan SDM, investasi besar dalam sektor pendidikan seperti ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak jangka panjang. Ia menekankan bahwa pembangunan ini bisa menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi unggul di masa depan jika dijalankan dengan baik.

“Pendidikan yang difasilitasi seperti ini berperan penting dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten dan adaptif terhadap tantangan pasar kerja industri modern, meningkatkan daya saing nasional, serta menurunkan angka pengangguran melalui keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan,” ujar Josua. 

Untuk diketahui, renovasi tahap kedua akan mencakup 85 sekolah dengan 45 lokasi dibangun tahun ini dan sisanya 40 lokasi pada 2026, tergantung kesiapan anggaran. 

Kemudian, pemerintah juga menjalankan Program Revitalisasi Sekolah secara masif. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp16,97 triliun untuk mendukung 10.440 satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta. Sementara itu, Kementerian PUPR juga menggelontorkan Rp2,52 triliun untuk pengadaan fasilitas pendidikan di 2.120 madrasah. 

Menurut Josua, agar program ini tidak hanya berhasil secara fisik tetapi juga signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah perlu memprioritaskan aspek non-fisik, seperti pelatihan intensif guru, kurikulum, berbasis kompetensi, serta pengembangan soft skill siswa. 

“Penting juga untuk memastikan bahwa metode evaluasi hasil pembelajaran dilakukan secara reguler dan transparan, sehingga dapat terus memperbaiki mutu pendidikan yang diberikan,” kata Josua. 

Baca juga: Akses Merata dan Tepat Sasaran, Program Cek Kesehatan Gratis Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi

Cek Kesehatan Gratis untuk Jutaan Warga 

Tak hanya di sektor pendidikan, pemerintah juga terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu program unggulan yang menjadi prioritas di tahun 2025 adalah pemeriksaan kesehatan gratis, yang merupakan bagian dari upaya quick win Presiden Prabowo di sektor kesehatan. 

Hingga 30 April 2025, anggaran kesehatan yang telah direalisasikan mencapai Rp47,6 triliun atau sekitar 21,8?ri total pagu APBN 2025. Anggaran ini dialokasikan untuk sejumlah program strategis, termasuk deteksi dini penyakit kronis, penanggulangan TBC, serta peningkatan kapasitas rumah sakit daerah dari kelas D atau pratama menjadi kelas C. 

Program pemeriksaan kesehatan gratis resmi dimulai pada Februari 2025, dan dirancang untuk memberikan layanan skrining kesehatan tanpa biaya, baik bagi peserta BPJS Kesehatan maupun yang belum terdaftar. Layanan ini juga tersedia di 9.346 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Hingga akhir April, tercatat lebih dari 4,2 juta warga telah mengikuti pemeriksaan gratis ini. Fokus pemeriksaan mencakup sejumlah penyakit serius seperti jantung, stroke, kanker, TBC, serta gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. 

“Program ini mulai berjalan sejak Februari, dan kita lihat ada peningkatan kunjungan dari bulan ke bulan. Kami berharap layanan ini dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Suahasil. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved