Senin, 29 September 2025

Top Rank

10 Kasus Keracunan Massal MBG sejak Januari 2025: Mual, Muntah, Pingsan, Guru Turut Jadi Korban

Berikut ini daftar kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari Januari 2025 hingga September 2025.

Handover
KERACUNAN MBG - Sebanyak 251 pelajar mendapat penanganan medis akibat keracunan MBG di RS Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Rabu (17/9/2025). Sebagian besar telah dipulangkan, masih tersisa 78 orang yang masih dalam perawatan intensif. 

TRIBUNNEWS.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sejatinya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

Program MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama ibu hamil dan anak-anak.                          

Presiden Prabowo melaporkan capaian signifikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia, dalam pidatonya di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Gedung Nusantara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Jakarta, pada Jumat (15/08/2025).

Namun, sejak awal 2025, sejumlah kasus keracunan massal justru mencuat di berbagai daerah.

Insiden ini menimbulkan tanda tanya besar soal pengawasan, distribusi, hingga standar kebersihan makanan dalam program tersebut.

Orang tua, guru, hingga masyarakat luas mulai mempertanyakan efektivitas pelaksanaan MBG yang semestinya memberi manfaat, bukan petaka.

Lantas berikut daftar kasus keracunan MBG yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Januari 2025: Sukoharjo, Jawa Tengah

Pada Janurai 2025, 40 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan seusai makan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan 40 anak itu mengalami pusing dan muntah setelah makan ayam marinasi dari program MBG.

Mereka juga mendapatkan perawatan.

Baca juga: Kepala BGN Sebut Keracunan MBG Dipicu Kemunculan SPPG Baru yang Tak Biasa Masak dalam Jumlah Ribuan

"Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan kala itu, Hasan Nasbi, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, (16/1/2025).

Menurutnya, berdasarkan SOP, apabila ada suatu kejadian dalam program MBG, maka pihak sekolah melapor ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) dan puskesmas.

"(Kemudian) makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain," katanya.

SOP lainnya yang diterapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. 

"Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat," katanya.

2. Februrai 2025: Sumba Timur, NTT

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan