Judi Online
Budi Arie Diduga Terlibat Judol, Mahfud MD Minta Presiden Tegas: Yang Bersangkutan Harus Tahu Diri
Mahfud MD memberikan saran bagi Presiden Prabowo Subianto terhadap kasus keterkaitan Budi Arie dengan judi online hingga dugaan korupsi
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memberikan saran bagi Presiden Prabowo Subianto mengenai kasus keterkaitan Budi Arie dengan judi online hingga dugaan korupsi saat dia masih menjabat sebagai Menkominfo.
Mahfud MD memberikan saran agar Prabowo tegas, terlebih saat ini Budi Arie masih aktif menjadi menteri.
Menurut Mahfud MD, saat ini Prabowo yang masih terdiam memiliki banyak arti.
"Kita tidak tahu ya apakah Pak Prabowo membiarkan ini berjalan secara alamiah atau mempersiapkan dulu situasi, kondisi lingkungannya agar berjalan atau apa gitu," ucap Mahfud MD dikutip dari YouTube Mahfud MD Official pada Selasa (3/6/2025).
"Mestinya kan Pak Prabowo tahu ini semua, ada keanehan-keanehan dan itu sangat membahayakan," lanjutnya.
Mahfud MD menilai kasus yang menyeret Menteri Koperasi tersebut adalah kasus besar hingga dugaan tindak pencucian uang.
"Saya yakin ini menyatakan ini korupsi bahkan pencucian uang. Kalau uangnya banyak dibagi sekian, kan patut sangat diduga dengan keras," tegasnya.
Pria berusia 68 tahun tersebut berpikir akan jadi kejanggalan besar jika kasus Budi Arie lewat atau bahkan tak ada tindak lanjut dari penyidik.
"Kalau ini lewat ya gak masuk akal, hukum apa ini. Kok yang begini dilewatkan, tanpa kejelasan," sindir Mahfud MD.
"Ya tentu kalo ditanya ke Budi Arie 'enggak, saya gak tahu' ya biasa orang menjawab begitu. Nanti kan ada teknik pendalaman."
Baca juga: Mahfud MD Yakin Budi Arie Diduga Kuat Terlibat Judol, Singgung Orang Titipan: Ada Indikasi Suap
"Saya sangat-sangat yakin, polisi sangat ahli mengetahui hal yang sebenarnya. Kalau dia dilepas, sidik yang benar, cari apa ketemu. Saya tahu pengalaman dengan polisi itu cepet, logikanya jalan kalau hukum itu tu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Mahfud MD baru meminta Prabowo untuk tegas.
Mahfud MD juga menyarankan orang yang bersangkutan harus tahu diri.
"Ya boleh jadi (sebaiknya mundur). Kalau saya yang begitu gak kuat menghadapi masyarakatkan mundur saja kalau saya. Tapi orang kan beda-beda, ada yang takut mundur, ada yang memang mukanya tebal, ada macem-macem," jelas Mahfud MD.
"Seharusnya mestinya presiden ya bersikap lebih tegas lalu yang bersangkutan juga tahu diri," kata Mahfud MD.
Tudingan adanya keterlibatan Budi Arie berawal dari dakwaan perkara judi online menyebutkan nama Budi Arie.
Budi Arie saat menjadi Menkominfo diduga mendapatkan jatah hingga 50 persen untuk setiap situs judi online yang tidak diblokir.
Selain itu, muncul karyawan diduga "orang titipan" Budi Arie lantaran seorang lulusan SMA bernama Adhi Kismanto bisa menjadi pegawai di tim teknis pemblokiran situs judi online.
Bukan hanya tentang status pendidikan,Adhi Kismanto sebenarnya juga tak lolos kualifikasi. Pegawai dipaksa menerima Adhi Kismanto atas perintah Budi Arie.
Kini Adhi Kismanto menjadi satu dari empat terdakwa dalam kasus judol.
Budi Arie Disebut Terima Jatah Kelola Judi Online
Nama Budi Arie disebut-sebut dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang perkara judol
Dalam dakwaan, Budi Arie saat menjadi Menkominfo diduga mendapatkan jatah hingga 50 persen untuk setiap situs judi online yang tidak diblokir.
Tentang hal itu, Budi Arie membantahnya dengan tegas.
Ia tak membenarkan soal tudingan dirinya menerima jatah 50 persen uang hasil perlindungan situs judi online yang dijaga oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kominfo.
Pihaknya mengklaim para tersangka ini memang sengaja menggunakan namanya untuk meraih keuntungan mereka
"Jadi sekali lagi itu omongan mereka saja, jual nama menteri supaya jualannya laku."
"Jadi itu 'omon-omon' mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen," kata Budi Arie, Selasa (20/5/2025).
Di sisi lain, Budi Arie menegaskan tidak mengetahui adanya kesepakatan perlindungan situs judi online yang dilakukan oleh oknum pegawai Kominfo.
"Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada."
"Intinya pertama mereka (para tersangka) tidak pernah bilang ke saya akan memberi 50 persen," imbuh Budi Arie.
(Tribunnews.com/ Siti N/ Ibriza Fasti Ifhami)
Sumber: TribunSolo.com
Judi Online
PPATK Ungkap Akal-akalan Sindikat Judi Online, Bayar Warga Rp 500 Ribu Untuk Buka Rekening |
---|
Darmawati, Istri 'Dewa Zeus' Judol Kominfo Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp 250 Juta |
---|
Ungkap Jaringan Judi Online Internasional, Polisi Tangkap Tiga Admin Slot dan Sita Rp887 Juta |
---|
Bareskrim Bekukan Ratusan Rekening Terkait Judi Online, Ada Uang Rp154 Miliar Disita |
---|
Komisi III DPR Kritik Penangkapan 5 Tersangka Judi Online di Jogja: Kenapa Bandarnya Tak Ditangkap? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.