Ungkap Penyelundupan 2 Ton Sabu di Kepri, Kepala BNN Bicara Letak Geografis dan Modus Operandi
Aksi penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 2 ton digagalkan oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional (BNN)
Data BNN (2024), Laporan Patroli TNI AL, UNODC, Kementerian Perhubungan, dan kasus-kasus besar narkoba di Riau (2016-2024) menunjukkan peran jaringan kriminal internasional mendukung temuan yang menempatkan Riau sebagai episentrum penyelundupan narkoba ke Indonesia.
Marthinus menjelaskan, kelompok seperti Sam Gor (Tse Chi Lop) dan Kartel Sinaloa (Meksiko) memanfaatkan Riau karena ditimbang adanya korupsi di pelabuhan. Lalu ada koneksi dengan sindikat lokal yang sudah terbentuk sejak era perdagangan ilegal minyak (BBM selundupan).
Kasus-kasus besar sebelumnya, seperti di tahun 2016, saat terjadi penyitaan 1 ton sabu di Batam yang dikirim dari Iran. Tahun 2020, terjadi penangkapan 800 kg sabu di perairan Riau oleh TNI AL. Tahun 2023: Penggerebekan gudang narkoba senilai Rp1,2 triliun di Pekanbaru, dan kasus terkini, menunjukkan kebenaran itu.
Pintu Masuk Lainnya di Indonesia
Selain Riau, narkoba juga masuk melalui Batam (Kepri): Jalur cepat dari Singapura. Medan (Sumut): Via darat dari Thailand-Malaysia. Surabaya (Jatim): Penyamaran dalam kontainer impor. Balikpapan (Kaltim): Transit dari Filipina. Jayapura (Papua): Masuk dari PNG untuk pasar lokal.
Sebagaimana dijelaskan Hukom, strategi BNN dan TNI AL untuk menutup celah Riau dilakukan dengan melakukan peningkatan patroli laut dengan radar canggih. Kerja sama intelijen dengan Malaysia/Singapura. Pelibatan masyarakat pesisir sebagai informan.
Kerja keras dan cerdas oleh BNN dan kolaboratornya harus makin erat karena dampak ekonomi dan keamanan narkoba sangat besar sekali Bayangkan, jika Rp 5 triliun narkoba ini beredar, ia bisa membiayai 500 geng narkoba selama setahun. Sekaligus bisa merusak 50.000 generasi muda (asumsi Rp100 juta/pengguna).
Marthinus menjelaskan, karena itu, Riau adalah "Soft Target" yang harus diperketat. Karena faktor geografi, infrastruktur, dan lemahnya pengawasan membuat Riau menjadi pintu masuk favorit narkoba. Namun, operasi BNN-TNI AL dan Bea Cukai terbaru membuktikan bahwa kolaborasi bisa menutup celah ini.
Karena itu, kata Kepala BNN, dalam beberapa kajian ada rekomendasi kebijakan yang meminta penambahan drone pengintai di perairan Riau.
Digitalisasi pelacakan kontainer di pelabuhan. Dan penerapan hukuman mati bagi bandar narkoba transnasional.
Baca juga: Komjen Pol Marthinus Hukom Rintis Kolaborasi BNN - DEA AS untuk Putus Sindikat Narkoba Internasional
Apapun itu, kasus pengungkapan ini menunjukkan bahwa penyelundupan narkoba adalah masalah sistemik, bukan sekadar tindak kriminal biasa. Riau hanyalah satu titik dalam jaringan global yang harus dilawan dengan strategi terpadu.
Gibran Panen Lobster di Batam, Titip Pesan Penting soal Kampung Nelayan |
![]() |
---|
Ditemani Selvi Ananda & Titiek Soeharto, Gibran Tinjau Panen Perdana Lobster di Batam |
![]() |
---|
Satgasmar Ambalat XXXI dan Kopaska Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Miras di Sebatik |
![]() |
---|
Wapres Gibran Sidak Program Makan Bergizi Gratis di Batam, Bujuk Siswa yang Tak Suka Buah |
![]() |
---|
Sabu Disamarkan Dalam Paket Lampu, Polisi Tangkap Pemuda di Jagakarsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.