Senin, 29 September 2025

Misteri Sosok Jamaludin, Nekat Berenang Batam-Singapura Demi Uang hingga Akhirnya Dicambuk

Jamaludin Taipabu nekat berenang dari Batam ke Singapura demi nafkah, dihukum cambuk, asal-usulnya masih misteri.

Editor: Glery Lazuardi
Kolase TribunnewsSultra.com
BATAM-SINGAPURA - Jamaludin Taipabu saat ditangkap otoritas Singapura usai nekat berenang dari Batam demi mencari nafkah secara ilegal. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Jamaludin Taipabu (49) mendadak jadi sorotan setelah nekat berenang dari Batam ke Singapura demi mencari nafkah. 

Aksi ekstrem itu berujung pada hukuman penjara dan cambuk dari otoritas setempat. 

Meski identitasnya telah dipublikasikan, hingga kini belum ada kepastian mengenai asal-usul dan domisili pria tersebut di Indonesia.

Jamaludin Taipabu menjadi sorotan publik karena tindakannya yang ekstrem dan penuh risiko.

Dia nekat berenang dari Batam ke Singapura demi mencari nafkah sebagai pekerja serabutan. 

Batam adalah kota di Indonesia yang paling dekat dengan Singapura secara geografis.

Batam terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Jarak antara Batam dan Singapura bervariasi tergantung titik keberangkatan dan tujuan, namun secara umum:

Jarak laut terdekat dari pantai utara Batam ke pantai selatan Singapura berkisar 15–20 kilometer.

Jika seseorang berenang dari titik terdekat di Batam menuju garis pantai Singapura, estimasi jaraknya sekitar 17 kilometer. 

Namun, berenang sejauh itu di laut terbuka sangat berbahaya karena arus laut yang kuat dan tidak terduga, lalu lintas kapal yang padat di Selat Singapura, risiko hipotermia dan kelelahan ekstrem

Dari pelabuhan Batam Center ke HarbourFront Singapura, perjalanan dengan kapal feri hanya memakan waktu sekitar 45 menit.

Karena kedekatannya, Batam sering menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pekerja yang ingin menuju Singapura, baik secara legal maupun, seperti dalam kasus Jamaludin Taipabu, secara ilegal.

Aksi Jamaludin Taipabu yang berenang ke Singapura menggunakan pelampung rakitan selama sekitar satu jam menunjukkan tingkat risiko yang sangat tinggi dan bukan jalur migrasi yang aman.

Aksi tersebut dilakukan secara ilegal, tanpa dokumen resmi, dan melanggar Undang-Undang Imigrasi Singapura.

Aksi Jamaludin terbilang nekat, karena dia dikabarkan membayar Rp 5 juta kepada temannya, Azwar, untuk membantunya masuk Singapura secara ilegal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan