Jumat, 3 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Warga Sipil Korban Ledakan Amunisi di Garut Diidentifikasi Lewat Sikat Gigi, Baju dan Ijazah 

Sampai Senin malam, 12 Mei 2025, ada 9 korban dari 13 korban tewas yang berhasil diidentifikasi yakni 4 anggota TNI dan 5 warga sipil.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari 
IDENTIFIKASI KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Para korban tewas ledakan amunisi kedaluwarsa TNI dibawa ke kamar jenazah RSUD Pameungpeuk pasca insiden di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025. Para korban berhasil diidentifikasi malam harinya. 

 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sembilan warga sipil korban peledakan amunisi kedaluwarsa oleh TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diidentifikasi melalui pencocokan fisik jasad korban dan identitas korban.

Sampai Senin malam, 12 Mei 2025, ada 9 korban dari 13 korban tewas yang berhasil diidentifikasi yakni 4 anggota TNI dan 5 warga sipil.

Setelah berhasil diidentifikasi, jenazah empat anggota TNI diserahkan ke keluarganya menggunakan 4 ambulans menuju Jakarta dan Bekasi.

Sementara, jenazah 5 warga sipil belum diserahkan ke keluarganya di Garut.

"Belum (diserahkan) masih harus diperiksa oleh tim DVI (Disaster Victim Identification)," kata Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk Yani Suryani kepada awak media di ruang jenazah RSUD Pameungpeuk, Senin (12/5/2025) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya meminta kepada keluarga korban agar mengumpulkan data-data penunjang identitas seperti ijazah, foto korban, sikat gigi hingga baju korban untuk kebutuhan identifikasi.

"Itu semua kami minta untuk memudahkan proses identifikasi," ungkapnya.

Lokasi ledakan amunisi OK
PENASARAN - Lokasi ledakan amunisi kedaluwarsa TNI yang memicu 13 korban tewas di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih didatangi warga, Senin siang, 12 Mei 2025. Para korban terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, 13 orang tewas dalam kegiatan TNI memusnahkan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, di Garut Selatan.

Mereka tewas terkena serpihan logam amunisi yang meledak saat berusaha mendekat ke lokasi sementara proses pemusnahan belum benar-benar tuntas.

Proses pemusnahan amunisi tidak layak pakai tersebut dilakukan Senin pagi pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Jenazah 4 Anggota TNI Korban Tewas Peledakan Amunisi di Garut Diantar ke Jakarta dan Bekasi

Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya.

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved