Selasa, 7 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak

Komnas HAM menemukan fakta baru terkait kasus ledakan amunisi di Garut. Pemusnahan amunisi tersebut ternyata berdampak terhadap rusaknya rumah warga.

Tribunnews.com/ Mario Sumampow
KOMNAS HAM - Anggota Komnas HAM RI Uli Parulian Sihombing dalam jumpa pers di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025). Pihaknya mengungkap fakta baru terkait kasus ledakan amunisi di Garut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan fakta baru terkait kasus ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.

Anggota Komnas HAM RI, Uli Parulian Sihombing mengatakan peledakan amunisi itu berdampak pada rusaknya kaca rumah warga hingga kubah masjid. 

“Dalam kegiatan pemusnahan gelombang pertama terjadi kerusakan pada dua rumah dan satu kubah masjid,” ujar Uli dalam jumpa pers di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, jumat (23/5/2025).

Kemudian dalam kegiatan pemusnahan gelombang kedua, mengakibatkan kerusakan jendela kaca dari 6 unit rumah warga.

Meski pihak TNI sudah melakukan pendataan dan ganti rugi, tapi dampak ledakan itu juga menyerang psikologis anak.

Baca juga: Tim TNI AD Rampungkan Investigasi Lapangan Insiden Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut

“Sebagian anak mengalami rasa takut setiap mendengar dentuman dan getaran dampak dari pemusnahan amunisi apkir tersebut,” tutur Uli. 

Dalam satu rekomendasinya, Komnas HAM meminta agar TNI melakukan langkah evaluatif secara keseluruhan agar kejadian tidak terulang.

Baca juga: Ketua DPR Perintahkan Komisi I Panggil Panglima TNI Soal Insiden Ledakan Amunisi di Garut

Sebanyak empat prajurit TNI AD dan 9 warga sipil tewas dalam insiden pemusnahan bahan peledak afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.

Keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda, dan dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.

Kemudian sembilan warga sipil yang tewas masing-masing atas nama Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved