Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kepala BGN Sebut 3 Kendala Ini Jadi Faktor Program MBG Belum Menjangkau Wilayah Papua

Meski belum bisa terjangkau, Badan Gizi Nasional masih akan terus berusaha agar program Makan Bergizi Gratis merata di seluruh wilayah di Indonesia. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Willem Jonata
/SURYA/HABIBUR ROHMAN
DISTRIBUSI MAKANAN - Petugas melakukan distribusi makanan gratis bergizi di SMP Negeri 13 Surabaya,Senin (13/1/2025). Kota Surabaya mulai melaksanakan penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di PAUD-TK Yasporbi, SD Taquma, SMPN 13, SMAN 10, dan SMK PGRI 1 Surabaya dan untuk tahap awal, total penerima mencapai 3151 siswa. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih memiliki kendala soal penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Papua. Salah satunya kendala yang ada yakni soal infrastruktur. 

Awalnya, Dadan menyampaikan jika pihaknya memiliki target untuk menjangkau daerah tertentu untuk program MBG. 

"Iya, pasti. Daerah mana saja, Papua, Papua Tengah karena di sana sampai sekarang belum ada (program MBG)," kata Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025). 

Baca juga: Kalbar Mulai Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis, Perhatian untuk Anak dan Ibu Hamil

Dadan mengatakan, meski belum bisa terjangkau, pihaknya masih akan terus berusaha agar program MBG merata. 

"Kami sedang mengusahakan agar Papua dan Papua Tengah juga segera mendapatnya," ujarnya. 

Dia menjabarkan sejumlah hal yang menjadi kendala program MBG belum bisa menjangkau Papua. Salah satunya soal infrastruktur. 

"Ada tiga hal yang penting dalam program ini. Satu, anggaran. Dua, SDM. Tiga, infrastruktur. Anggaran sudah selesai. SDM ada, infrastrukturnya belum," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mencatat, program makan bergizi gratis (MBG) telah disalurkan kepada ratusan ribu penerima manfaat.

Rinciannya yakni 650.000 penerima manfaat selama 10 hari berjalan sejak 6 Januari 2025. 

"Alhamdulillah ini sudah berjalan hampir 10 hari dan kami sudah melakukan kegiatan di 31 provinsi mencakup 230 Satuan Pelayanan yang sudah melayani lebih dari 650.000 penerima manfaat," kata Dadan kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

Dadan menambahkan, jumlah ini akan bertambah setiap harinya.

Adapun target hingga April, pemerintah ingin MBG menyasar 3 juta penerima.

"Pada bulan April sampai Agustus akan melayani 6 juta. Pada Agustus ketika pendidikan SDM-nya cukup, Pak Presiden ingin lebih cepat lagi," kata dia.

Adapun untuk target selama tahun 2025, pemerintah ingin MBG menjangkau 15 juta hingga 17,5 juta penerima dengan anggaran Rp 71 triliun.

Dadan menyebut, pemerintah tengah mencari cara agar anggaran bisa naik dan program unggulan itu dirasakan oleh 82,9 juta penerima.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved