Hadapi Tantangan Disrupsi, Perguruan Tinggi Diminta Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah
Plt. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Tri Munanto, S.E., M.Ak, meminta perguruan tinggi memperkuat kolaborasi dengan dunia industri.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Tri Munanto, S.E., M.Ak, meminta perguruan tinggi memperkuat kolaborasi dengan dunia industri dan Pemerintah.
Dirinya mengingatkan potensi disrupsi dan tantangan global di sejumlah bidang.
"Kolaborasi dengan industri dan respons terhadap tantangan global seperti kesehatan dan teknologi adalah kunci,” ungkap Tri melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/2/2025).
Hal tersebut diungkapkan oleh Tri pada Dies Natalis ke-58 Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) yang mengangkat tema "Excellence to be a Blessing".
Rektor UKRIDA, Prof. Dr. Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng., IPU, melaporkan berbagai pencapaian institusi.
Pihaknya memperoleh akreditasi Unggul dari BAN-PT, pemeringkatan Unggul dari SIMKATMAWA (Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Lalu peningkatan sertifikasi dosen UKRIDA yang telah diraih sebesar 46 persen, dan peringkat UI GreenMetric yang naik ke posisi 47 nasional.
"Keunggulan ini adalah awal, bukan akhir melainkan awal untuk terus berkontribusi bagi masyarakat,” katanya.
Dies Natalis ke-58 UKRIDA dibuka dengan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. dr. Tonny Loho, DMM, Sp.PK(K), Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKRIDA yang menjawab kekhawatiran masyarakat saat ini mengenai HMPV (Human Metapneumovirus).
Prof. Tonny memaparkan tinjauan pustaka HMPV serta data infeksi HMPV di sebuah rumah sakit di Jakarta.
HMPV merupakan virus saluran pernapasan yang umumnya menginfeksi anak usia di bawah 5 (lima) tahun dan lansia dengan imunitas menurun. HMPV dapat menyebabkan komplikasi pneumonia.
Ia juga menyebutkan virus tersebut tidak berpotensi menjadi pandemi berikutnya karena bukan virus yang memiliki sifat seperti Covid-19.
Selain itu, UKRIDA juga memperkenalkan UVITA (UKRIDA Virtual Avatar), asisten virtual berbasis AI (artificial intelligence) yang dirancang untuk memudahkan akses informasi akademik.
Sejalan dengan inovasi tersebut, UKRIDA juga membagikan peta rencana strategis ke depan, yaitu mencakup peningkatan kualitas dosen, akreditasi internasional, serta penguatan riset di bidang kesehatan, keberlanjutan, dan digitalisasi.
Komitmen UKRIDA terhadap inovasi dan pengembangan ini kemudian diimplementasikan melalui serangkaian forum kolaboratif lintas disiplin yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor
Selanjutnya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan Seminar Nasional Economic Outlook 2025 dengan menghadirkan tokoh seperti Dr. Tauhid Ahmad (INDEF) dan Armand Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA).
Di sisi lain, Fakultas Psikologi (FPsi) mengangkat isu cyberpsychology melalui Talkshow “Beyond The Screen”.
Ada Rencana Pemangkasan TKD, Pemerintah Daerah Diminta Lakukan Ini Jaga Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
SPBU Swasta Kehabisan Stok, Pakar: Pemerintah Harus Kontrol Impor BBM Demi Ketahanan Energi |
![]() |
---|
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati 52 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Perampasan Aset Tidak Masuk? |
![]() |
---|
Pergantian Menkeu dan Pemindahan Dana Rp 200 T ke Himbara Pengaruhi Psikologi Pasar |
![]() |
---|
Banggar DPR Minta Rp200 Triliun Dana Pemerintah di Himbara Tidak Dialokasikan ke Korporasi Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.