Banyak Anak Muda Tertarik Politik, tapi Punya Persepsi Buruk Terhadap Politik
Mayoritas anak muda punya ketertarikan terhadap politik. Tapi, hampir separuh dari mereka juga memiliki persepsi buruk terhadap politik
Adapun akun-akun media sosial capres-cawapres dan partai politik hanya diikuti 11,6 persen dan 8,2 persen responden.
Sebagai sebagai penyampai pesan, survei menunjukkan bahwa jurnalis (dipilih oleh 45 persen responden) adalah sosok yang berpengaruh bagi anak muda, diikuti aktivis (37,8 persen), dan akademisi (37,4 persen).
“Pilihan terhadap sumber rujukan berita dan sosok yang paling berpengaruh sebagai penyampai pesan tersebut menunjukkan bahwa jurnalisme lebih dipercaya dan memainkan peranan penting dalam ekosistem informasi di Pemilu 2024,” kata Satria pada peluncuran dan diskusi Temuan Survey Nasional Politik di Mata Anak Muda: Persepsi dan Kecenderungan Gen Z & Milenial Terhadap Capres, Parpol, dan Kampanye Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Satria mengatakan ekosistem informasi menjadi sangat penting dan perlu menjadi perhatian partai politik dan capres-cawapres, karena sebagian besar anak muda (87,2 persen responden) menyebutkan bahwa mencoblos saat pemilu adalah bentuk partisipasi politik yang akan mereka lakukan.
Oleh sebab itu, sosialisasi program capres-cawapres dan partai politik menjadi krusial dan harus memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi kaum muda.
Baca juga: Gen Z di Kabupaten Sukabumi Diberi Pelatihan Pembuatan Produk UMKM Lokal
Yang pertama adalah lapangan pekerjaan (48,2 persen), lalu diikuti jaminan Kesehatan dan kesejahteraan rakyat (13,5 persen), dan ekonomi digital/kreatif (13,2 persen).
Sedangkan program kampanye yang diharapkan adalah pelatihan kewirausahaan, bakti sosial, dan seminar/diskusi publik.
Survei KIC ini juga menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipersepsikan sebagai partai politik yang paling mewakili anak muda.
PSI berada di peringkat teratas dengan 37,2 persen responden, diikuti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra, 13,2 persen), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP, 9,6 persen).
Adapun dari sembilan partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Gerindra dianggap anak muda sebagai partai yang memiliki kinerja terbaik.
Kendaraan politik yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu dipilih oleh 24,2 persen responden, diikuti PDIP (22,9 persen), dan Partai Amanat Nasional (PAN, 12,4 persen).
“Partai-partai tersebut dianggap menyuarakan kepentingan anak muda dan menggunakan cara-cara kampanye yang disukai anak muda,” kata Satria.
Baca juga: Apakah Gen Z siap untuk memimpin perusahaan?
Selain persepsi terhadap partai politik, hasil survei memperlihatkan bahwa kriteria yang sama juga berlaku untuk pasangan capres-cawapres.
Sosok calon pemimpin yang dianggap merepresentasikan anak muda adalah yang menyuarakan kepentingan anak muda (63,7 persen), cara berkampanye mencerminkan anak muda (44,9 persen), dan berasal dari partai politik yang memilih kader/pengurus berusia muda (27,3 persen).
Dalam memilih capres dan cawapres, sebagian besar (35,5 persen) responden memperhatikan jejak rekam, diikuti visi-misi (29,8 persen), dan kompetensi (12,4 persen).
PDIP Klaim Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode Demi Kepentingan Anak Sendiri: Mulai Khawatir |
![]() |
---|
Kabulkan Tuntutan Pendemo, PDIP Ganti Keanggotaan Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Puan Soroti Pidato Prabowo di PBB: Indonesia Comeback di Forum Dunia |
![]() |
---|
Demo Buruh di DPR Berakhir Tertib, Desak RUU Ketenagakerjaan hingga Rencanakan Apel Skala Besar |
![]() |
---|
Pilpres 2029 Masih 4 Tahun Lagi, Jokowi Sudah Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, PDIP: Terlalu Cepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.