Besok, AGH Ajukan Pembelaan atas Tuntutan 4 Tahun Penjara
Senada dengan Djuyamto, penasihat hukum AGH juga mengamini terkait pleidoi yang akan disampaikan esok hari.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) telah melayangkan tuntutan 4 tahun atas terdakwa anak berinisial AGH (15) dalam perkara penganiayaan berat terencana.
Terhadap tuntutan itu, pihak AGH bakal mengajukan pleidoi atau nota pembelaan besok, Kamis (6/4/2023).
"Pleidoi besok jam 13.00," kata Pejabat Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto kepada wartawan pada Rabu (5/4/2023).
Senada dengan Djuyamto, penasihat hukum AGH juga mengamini terkait pleidoi yang akan disampaikan esok hari.
"Kami besok menanggapinya, tuntutan 4 tahun," ujar penasihat hukum AGH, Mangatta Toding Allo saat ditemui awak media usai persidangan tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023).
Ke depannya, pihak AGH mengklaim akan terus kooperatif selama proses persidangan.
Oleh sebab itu, Mangatta berharap agar Majelis Hakim mempertimbangkan pembelaan AGH.
Baca juga: VIDEO Babak Baru Penganiayaan David: AGH Segera Disidang, Mario Dandy Terancam Dijerat UU ITE
"Kami harap pembelaan kami besok dipertimbangkan Yang Mulia Majelis Hakim untuk putusan," katanya.
Tuntutan 4 Tahun Penjara Bagi AGH
Terdakwa anak, AGH (15) telah dituntut 4 tahun penjara dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora (17).
Tuntutan tersebut dilayangkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan tertutup, Rabu (5/4/2023).
"Menuntut, menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu kepada Anak dengan pidana penjara selama empat tahun dengan cara anak ditempatkan di LPKA," kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Syarief Sulaeman Nahdi membacakan amar tuntutan AGH usai persidangan tertututup pada Rabu (5/4/2023).
Dalam melayangkan tuntutannya, jaksa mempertimbangkan usia AGH yang masih belia.
"Masa depan masih panjang. Salah satunya," ujarnya.
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
![]() |
---|
Transformasi DPR: 17+8 Tuntutan Rakyat untuk Parlemen yang Merakyat |
![]() |
---|
Mantan Direktur Utama Taspen Kosasih akan Jalani Sidang Tuntutan pada 18 September 2025 |
![]() |
---|
JK: 17+8 Tuntutan Rakyat Adalah Alarm Perubahan, Bukan Sekadar Desakan |
![]() |
---|
Wamenko Otto Tolak Tuntutan 17+8 yang Minta Peserta Demo Dibebaskan Polisi: Ini Negara Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.