Senin, 29 September 2025

Reshuffle Kabinet

Satu Hari Jadi Menkeu, Purbaya Yudhi Sudah 2 Kali Minta Maaf: Saya Masih Pejabat Baru, Kagetan

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dua kali meminta maaf atas pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat".

Endrapta Pramudhiaz
MINTA MAAF - Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di kantor LPS, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025). Sehari setelah dilantik, Selasa (9/9/2025), Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dua kali meminta maaf atas pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat". 

TRIBUNNEWS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaiakn dua kali permintan maaf sehari setelah resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto, Selasa (9/9/2025).

Dua permintaan maaf yang disampaikan dalam kesempatan berbeda itu sama-sama membahas soal pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat" saat ditanya awak media pada Senin (8/9/2025).

Pertama, saat acara serah terima jabatan (sertijab) dengan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Purbaya mengaku ia tak pernah menjadi sorotan publik selama menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Namun, begitu menjabat sebagai Menkeu, Purbaya kaget sebab apa yang ia katakan menjadi perhatian.

Atas hal itu, ia pun meminta maaf atas pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat" yang viral.

Baca juga: Ditanya soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Baru Purbaya Yudhi: Mungkin Hidupnya Masih Kurang

"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Keuangan beda, Ibu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini," kata Purbaya usai sertijab, Selasa.

"Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi," imbuhnya.

Sebagai pejabat baru, lanjut Purbaya, ia mengaku kaget saat mengetahui reaksi publik dan pemberitaan media atas dirinya.

Sebab, Purbaya mengaku selama ini kerap berbicara tanpa berpikir panjang layaknya koboy.

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau (saya ngomong), katanya Ibu Sri Mulyani kayak koboy," tutur dia.

Permintaan maaf kedua disampaikan Purbaya setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan bersama Prabowo.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengklarifikasi pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat".

Purbaya menegaskan pernyataannya adalah menyoroti kondisi masyarakat yag tengah kesulitan akibat tekanan ekonomi.

"Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, kebanyakan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya. Mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan