Anggota Komisi VI DPR Minta Garuda Indonesia Akomodir Penggunaan Jilbab untuk Pramugari
Nasim Khan mendesak maskapai penerbangan Garuda Indonesia segera mengakomodir aturan penggunaan jilbab secara permanen bagi para pramugari.
Ia menilai Garuda Indonesia belum mengakomodasi aturan bagi pramugari yang memakai jilbab secara permanen.
Padahal Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan kebanggaan nasional yang mayoritas warganya beragama Islam.
"Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari-pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat," kata Andre Rosiade.
Ia pun menyebut adanya aturan maskapai yang membatasi pramugari memakai jilbab itu menimbulkan keresahan.
Sebab, kata Andre, di kehidupan sehari-hari, di luar tugas sebagai awak kabin, para pramugari tersebut menutup auratnya dengan berjilbab.
Oleh karena itu, Andre Rosiade meminta Dirut PT Garuda Indonesia beserta jajarannya segera mengevaluasi peraturan tersebut.
"Saya mengusulkan kepada Garuda, meski Gerindra bukan partai Islam, Gerindra memahami aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kami ingin memperjuangkan, meminta Pak Dirut beserta jajaran untuk mengevaluasi aturan bagaimana tata cara berpakaian busana muslim bagi awak kabin yang ingin melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam menutup aurat dengan memakai jilbab," kata Andre.
Baca juga: Wapres Sebut Aneh jika Ada Larangan Penggunaan Jilbab bagi Pramugari
"Citilink bisa, kenapa Garuda tidak. Maskapai swasta yang lain juga bisa, kenapa Garuda tidak. Tinggal kebijakan Pak Dirut dan jajarannya. Itu aspirasi dari umat Islam yang ada di Garuda," tambahnya.
Larangan pemakaian jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia itu kemudian juga mendapat perhatian Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai larangan mengenakan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia itu sesuatu yang aneh.
"Kalau ada larangan berjilbab, agak aneh, barangkali. Saya nggak cek, perlu diteliti itu," kata Ma'ruf Amin di Yogyakarta, Sabtu (4/2/2023).
Ma'ruf menyebut saat ini sudah tidak ada instansi negara maupun perusahaan pelat merah yang melarang penggunaan jilbab.
"Sampai sekarang ini enggak ada larangan berjilbab, itu nggak ada. Bukan lagi di polisi, di tentara juga sudah orang berjilbab dan di mana-mana, perguruan tinggi, di mana-mana," kata Ma'ruf Amin.
Garuda Gabung TIACA, Indonesia Kini Punya Suara di Forum Kargo Udara Global |
![]() |
---|
Christiany Paruntu: Koperasi Desa Merah Putih Harus Libatkan Perempuan, Anak Muda, dan Teknologi |
![]() |
---|
Soal Merger dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Masih Penjajakan Awal |
![]() |
---|
Anggota Komisi VI DPR Minta Pertamina Memperkuat Roadmap, dari Biosolar hingga Digitalisasi Layanan |
![]() |
---|
Komisi VI DPR Dukung Integrasi Tiga Subholding Pertamina: Penyelarasan dengan Kebijakan Danantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.