Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus di Mahkamah Agung

KPK Segera Jadwalkan Pemanggilan Windy Idol Terkait Kasus Suap Hakim Agung

Tim penyidik KPK segera menjadwalkan pemanggilan terhadap Windy Yunita Ghemary, finalis Indonesian Idol 2014.

TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Penyanyi Windy Yunita Ghemary atau Windy Idol saat ditemui pada acara konferensi pers program baru MNCTV yang bertajuk 'Dewi Dewi Mahadewi The Show' di Studio 3 MNCTV, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (2/2/2016). KPK segera menjadwalkan pemanggilan terhadap Windy Yunita Ghemary, finalis Indonesian Idol 2014. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyatakan, tim penyidik segera menjadwalkan pemanggilan terhadap Windy Yunita Ghemary, finalis Indonesian Idol 2014.

Windy diketahui sudah dicegah bepergian ke luar negeri terkait perkara dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang melibatkan dua hakim agung, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.

"Iya, kami pasti akan panggil yang bersangkutan sebagai saksi," kata Ali Fikri, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: KPK Periksa Pegawai BUMN Terkait Kasus Suap Hakim Agung

Menurut juru bicara bidang penindakan dan kelembagaan itu, pemanggilan terhadap seorang saksi dilakukan berdasarkan kepentingan proses penyidikan. 

Ali meminta Windy Idol nantinya kooperatif dan memenuhi panggilan lembaga antirasuah.

"Kami berharap saksi ini juga nantinya kooperatif hadir," tandas Ali.

KPK telah mencegah dua orang dalam kasus ini.

Mereka yakni Komisaris PT Wijaya Karya (WIKA) Beton Dadan Tri Yudianto dan penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol Windy Yunita Ghemary.

"Betul, saat ini KPK melakukan cegah bepergian ke luar negeri terhadap dua orang wiraswasta. Kedua orang dimaksud diduga memiliki pengetahuan terkait dengan perkara ini," ujar Ali Fikri, Kamis (19/1/2023).

Dadan dan Windy dicegah ke luar negeri selama enam bulan sejak 12 Januari 2023 hingga 12 Juli 2023. 

Pencegahan dilakukan agar saat tim penyidik membutuhkan keterangan mereka tengah berada di Indonesia.

"KPK berharap keduanya kooperatif hadir untuk setiap penjadwalan pemanggilan yang disampaikan tim penyidik," ujar Ali.

Awal Mula Kasus

Kasus ini bermula saat KPK melakukan operasi tangkap tangan atau OTT kasus suap hakim MA yang  berawal dari informasi penyerahan uang yang dilakukan pengacara Eko Suparno kepada Pegawai Kepaniteraan MA, Desy Yustria.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved