Minggu, 5 Oktober 2025

Kasus Pernikahan Anak di Jabar, Jateng & Jatim Tinggi, dr Boyke Ungkap Pentingnya Pendidikan Seksual

Wilayah di Pulau Jawa memiliki angka dispensasi pernikahan anak yang tinggi karena banyaknya penduduk.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Massa dari Kelompok Masyarakat Peduli Perlindungan Anak (KMPPA) Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa dengan mengusung tema "Jawa Barat Provinsi Tak Layak Anak", di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022). Dalam aksinya, para pengunjuk rasa ini menagih komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DPRD Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan masalah perlindungan anak yang terjadi di tiga belas kabupaten/kota di Jawa Barat, mulai dari persoalan pekerja anak, perdagangan anak, eksploitasi seksual, pernikahan anak, peredaran narkoba, anak putus sekolah, stanting, dan sejumlah kasus lainnya. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA), Rini Handayani mengungkapkan tiga provinsi di Pulau Jawa menjadi wilayah yang paling banyak angka dispensasi pernikahan anak.

Data tersebut berdasarkan catatan Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung Republik Indonesia.

"Memang yang tertinggi itu di Jawa. Memang penduduknya padat kabupaten kotanya rangking seperti itu. Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, kemudian masih ada beberapa daerah di Sumatera," ujar Rini di Kementerian PPPA, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Rini mengungkapkan wilayah di Pulau Jawa memiliki angka dispensasi pernikahan anak, karena banyaknya penduduk.

Baca juga: Pernikahan Anak Tinggi di Ponorogo, Kemenko PMK: Orang Tua Harus Cegah Anak dari Pergaulan Bebas

Baru-baru ini mencuat kabar tingginya kasus pernikahan anak akibat hamil di luar nikah di Ponorogo, Jawa Timur.

Dirinya menjelaskan Ponorogo sebenarnya bukan daerah yang tinggi angka pernikahan anak untuk wilayah Jawa Timur.

Bahkan di Jawa Timur, Ponorogo hanya berada di urutan 29 kabupaten kota dengan angka dispensasi pernikahan anak.

"Kalau kita lihat data dari Badilag. Data pengecualian nikah dini. Ponorogo di urutan 29 di Jawa Timur," kata Rini.

Mencuatnya tingginya angka pernikahan anak ke publik, menurut Rini, dapat menyadarkan masyarakat mengenai bahaya pernikahan anak.

"Kami bersyukur ini terangkat, untuk publik mendapatkan informasi. Sehingga lebih memperkecil angka perkawinan anak," pungkas Rini.

Pentingnya Pendidikan Seksual

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS mengatakan kasus tingginya pernikahan anak menjadi pertanda jika pendidikan seksual sangat penting.

Menurutnya penting mengenalkan bahaya melakukan hubungan intim di usia yang terlampau muda lewat pendidikan seksual.

Baca juga: Viral Pernikahan Anak di Bawah Umur di Bantaeng Sulsel, Keduanya Masih SMP

"Tidak dimasukkan tentang pendidikan seksual. Bahayanya apa, bahwa kalau sampai melakukan hubungan seks di usia muda bisa terjadi kehamilan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Dr Boyke pun menegaskan penting untuk menghapus mitos yang beredar seputar pendidikan seksual.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved