Senin, 29 September 2025

Hari Santri Nasional

Tema Hari Santri 2025: Mengawal Kemerdekaan Menuju Peradaban Dunia, Ini Maknanya

Ditjen Pendis Kemenag RI telah mengumumkan tema Hari Santri 2025 dan rangkaian agenda kegiatan untuk menyemarakkan peringatan dimulai dari Jombang.

Hasil Olah AI/gemini.com
HARI SANTRI 2025 - Gambar santri Indonesia yang sedang merayakan Hari Santri 2025 di sebuah pondok pesantren dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) Jumat (19/9/2025). Ditjen Pendis Kemenag RI telah mengumumkan tema Hari Santri 2025 dan rangkaian agenda kegiatan untuk menyemarakkan peringatan dimulai dari Jombang. 

TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap peran besar kaum santri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. 

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 bertepatan dengan dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh pahlawan nasional K.H. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad ini membangkitkan semangat juang rakyat dan para santri, yang kemudian memicu perlawanan besar-besaran di berbagai daerah, terutama saat pertempuran sengit di Surabaya pada 10 November 1945.

Dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri 2025, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Ditjen Pendis Kemenag RI) mengadakan konferensi pers bertajuk "Road to Hari Santri 2025" di Jakarta dan disiarkan langsung melalui media sosial resminya hari ini, Jumat (19/9/2025).

Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 mengusung tema besar dan penuh makna: “Mengawal Kemerdekaan Menuju Peradaban Dunia.” 

Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan refleksi mendalam atas kontribusi pesantren dan santri dalam sejarah, masa kini, dan masa depan Indonesia. 

Hari Santri kali ini tidak hanya menegaskan kembali kontribusi historis pesantren dalam menjaga kedaulatan Indonesia, tetapi juga mengangkat peran strategis santri sebagai aktor peradaban global yang menjunjung nilai-nilai keilmuan, keberagaman, dan kemanusiaan.

Tema ini lahir dari kesadaran pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan tradisional, melainkan pusat pembentukan karakter, pemikiran, dan gerakan sosial yang telah berakar kuat di tengah masyarakat Indonesia. 

Dalam konferensi pers tersebut, diketahui terdapat berbagai agenda strategis diumumkan untuk menyemarakkan peringatan yang telah memasuki satu dasawarsa ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Amien Suyitno menyatakan pesantren memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kemerdekaan dan mengembangkannya menjadi kemaslahatan dunia. 

“Kehadiran pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka mengandung nilai Istiqlal atau kemerdekaan. Maka pesantren bertanggung jawab mengawal kemerdekaan agar memberi manfaat bagi umat,” ujarnya.

Baca juga: Fakhri Arrazak, Santri asal Jambi Dilaporkan Hilang, Terakhir Terlihat Menuju Ponpes di Palembang

Agenda Kegiatan Hari Santri 2025

Peringatan Hari Santri 2025 akan dimulai dari titik historis di Jombang, Jawa Timur, tepatnya di Pesantren Tebu Ireng, Tambak Beras, dan Denanyar yang menjadi saksi lahirnya Resolusi Jihad 1945. 

Dari sana, rangkaian kegiatan akan menyebar ke tujuh titik strategis lainnya, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Wajo di Sulawesi Selatan, menandai semangat nasionalisme yang berpadu dengan visi global.

Lebih dari sekadar seremoni, Hari Santri 2025 menghadirkan agenda besar bertajuk Asta Hasa, yang mencakup halaqah nasional, gerakan ekologis “Satu Santri, Satu Pohon,” cek kesehatan gratis di pesantren, hingga Musabaqah Tilawatil Qutub (MTQ) internasional yang melibatkan peserta dari 10 negara sahabat. 

Bahkan, program Merdeka Belajar Global (MBG) turut diluncurkan sebagai bagian dari diplomasi pendidikan yang menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran lintas budaya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan