Sabtu, 4 Oktober 2025

Jadi Tersangka Suap dan Gratifikasi, AKBP Bambang Kayun Diminta Terbuka, Ketua KPK Mengaku Prihatin

Ketua KPK meminta AKBP Bambang Kayun terbuka soal aliran uang dugaan suap dan gratifikasi yang diterimanya.

Penulis: Nuryanti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK, Firli Bahuri (tengah, depan) memberikan keterangan terkait penahanan AKBP Bambang Kayun (tengah, belakang) di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Ketua KPK meminta AKBP Bambang Kayun terbuka soal aliran uang dugaan suap dan gratifikasi yang diterimanya. 

Ia pun menegaskan, perkara AKBP Bambang Kayun akan terus ditelusuri dan dikembangkan.

"KPK menyampaikan penanganan perkara ini menjadi wujud komitmen KPK dalam rangka pemberantasan korupsi," imbuh Firli Bahuri.

Diduga Terima Uang Rp 56 Miliar dan Mobil Mewah

Diberitakan Kompas.com, AKBP Bambang Kayun diduga menerima suap dan gratifikasi dengan nilai total Rp 56 miliar.

Firli Bahuri menjelaskan, sebanyak Rp 6 miliar di antaranya terkait kasus pemalsuan surat dalam perebutan hak waris PT Aria Citra Mulia (ACM).

Sementara, Rp 50 miliar sisanya dari sejumlah pihak lain.

“Tersangka Bambang Kayun menerima uang secara bertahap yang diduga sebagai gratifikasi dan berhubungan dengan jabatannya dari beberapa pihak yang jumlah seluruhnya sekitar Rp 50 miliar,” ungkap Firli Bahuri, Selasa.

Baca juga: KPK Tetapkan AKBP Bambang Kayun Tersangka Kasus Suap dan Gratifikasi, Kini Ditahan di Rutan Guntur

AKBP Bambang Kayun saat hendak ditahan KPK di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur, Selasa (3/1/2023). KPK berharap AKBP Bambang Kayun terbuka soal aliran uang dugaan suap dan gratifikasi yang diterimanya, termasuk dugaan aliran dana ke penyidik Bareskrim Polri.
AKBP Bambang Kayun saat hendak ditahan KPK di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur, Selasa (3/1/2023). KPK berharap AKBP Bambang Kayun terbuka soal aliran uang dugaan suap dan gratifikasi yang diterimanya, termasuk dugaan aliran dana ke penyidik Bareskrim Polri. (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Ketua KPK berujar, perkara ini bermula saat dua orang bernama Emilya Said dan Herwansyah dilaporkan ke Mabes Polri atas dugaan pemalsuan surat.

Seorang kerabat kemudian mengenalkan keduanya ke AKBP Bambang Kayun yang saat itu dimutasi sebagai Kepala Subbagian Penerapan Pidana dan HAM Bagian Penerapan Hukum pada Biro Bantuan Hukum Divisi Hukum Mabes Polri untuk berkonsultasi.

Pada Mei 2016, Emilya Said dan Herwansyah menemui AKBP Bambang Kayun di sebuah hotel di Jakarta.

“Tersangka Bambang Kayun kemudian diduga menyatakan siap membantu dengan adanya kesepakatan pemberian sejumlah uang dan barang,” ungkap Firli.

Baca juga: KPK Tetapkan AKBP Bambang Kayun sebagai Tersangka Suap, Kini Ditahan Selama 20 Hari

KPK menduga, AKBP Bambang Kayun menerima suap total Rp 6 miliar dan mobil mewah berupa Toyota Fortuner, serta gratifikasi sejumlah Rp 50 miliar.

Uang suap itu diterima AKBP Bambang Kayun dalam beberapa tahap.

Pertama, AKBP Bambang Kayun menerima uang Rp 5 miliar pada Oktober 2016.

Lalu, AKBP Bambang Kayun menerima Toyota Fortuner pada Desember 2016.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved