Jumat, 3 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Novel Baswedan Dikawal Marinir Saat Tangani Kasus Simulator SIM, Tapi Tidak Saat Kasus e-KTP

"Enggak seperti dulu. Dulu kan dijagain anggota Marinir. Ini enggak dijagain sama sekali."

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Ketua RT Wisnu Broto (kiri) dan warga mendatangi lokasi kejadian penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, di Jalan Deposito T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyerangan air keras menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Peristiwa terjadi saat Novel seorang diri sepulang salat subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.

Padahal, saat ini Novel merupakan Kepala Satgas penyidikan kasus megakorupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) bernilai Rp 5,9 triliun yang diduga melibatkan sejumlah pejabat di DPR, pemerintah, dan swasta.

Menurut penuturan beberapa warga, pemandangan ini berbeda saat Novel ramai diberitakan menjadi Kasatgas penyidikan kasus korupsi proyek Simulator SIM Korlantas Polri pada 2012 lalu.

Saat itu, aktivitas Novel, termasuk di sekitar rumah, selama tiga bulan dikawal khusus prajurit TNI Angkatan Laut.

"Enggak seperti dulu. Dulu kan dijagain anggota Marinir. Ini enggak dijagain sama sekali. Dulu kalau Pak Novelnya di rumah bisa dua sampai empat orang Marinir," kata Ketua RT tempat tinggal Novel, Wisnu Broto, di lokasi kejadian.

Wisnu masih ingat betul, mobil angggota Marinir kerap diparkir di depan rumah Novel sepulang dari kantor KPK.

Mereka dilengkapi senjata api laras panjang.

Baca: Wakil Ketua DPR Minta Polri Buka Tabir Kasus Penyiraman Air Keras kepada Novel

Baca: Novel Baswedan: Tuhan Itu Lebih Besar Dari Orang-orang yang Mengancam

Baca: Abraham Samad: Bagi KPK Teror Sudah Jadi Sarapan Pagi

Tidak hanya pengawalan fisik saat berangkat dan pulang dari kantor KPK, anggota Marinir tersebut juga ikut menjaga keluarga Novel di dalam rumah.

Bahkan, anggota Marinir tersebut ikut mengawal saat Novel melaksanakan Salat Subuh di Masjid Al Ihsan.

"Marinirnya masuk ke dalam (rumah), jagain keluarga. Kalau salat Subuh dikawal sama Marinir," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved