Kamis, 2 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Novel Baswedan Dikawal Marinir Saat Tangani Kasus Simulator SIM, Tapi Tidak Saat Kasus e-KTP

"Enggak seperti dulu. Dulu kan dijagain anggota Marinir. Ini enggak dijagain sama sekali."

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Ketua RT Wisnu Broto (kiri) dan warga mendatangi lokasi kejadian penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, di Jalan Deposito T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). 

Diketahui, KPK melakukan koordinasi dengan TNI saat kantornya dikepung personel kepolisian Polda Metro Jaya dan Polda Bengkulu pada Oktober 2012 lalu.

Saat itu, petugas kepolisian hendak menangkap Novel Baswedan atas sangkaan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya tersangka pencuri sarang burung walet saat menjadi Kasat Reskrim di Bengkulu pada 2004 silam.

Selain aktivis dan warga masyarakat, puluhan personel TNI, termasuk pasukan elite antiteror TNI Angkatan Laut, Detasemen Jala Mangkara, ikut mendatangi Gedung KPK untuk membantu melakukan penjagaan.

Adik Novel Baswedan yang bertugas di TNI AL, Hafidz Baswedan, juga tampak di antara pasukan TNI tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi setelah Novel Baswedan dan tim penyidiknya menggeledah kantor Korlantas Polri dan memeriksa Kakorlantas Polri saat itu, Djoko Susilo, terkait korupsi pengadaan proyek Simulator SIM.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved