Penyidik KPK Diteror
Novel Baswedan: Tuhan Itu Lebih Besar Dari Orang-orang yang Mengancam
"Tapi, Novel bilang ke kami, 'karena kita merawat religiusitas itu, kita percaya bahwa tuhan itu lebih besar dari orang-orang yang mengancam',"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Aznar Simanjuntak sempat membesuk Novel Baswedan di Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat.
Dahnil membesuk penydik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sekitar pukul 16.45 WIB.
Dahnil sempat berbincang dengan Novel mengenai kondisi kesehatannya.
Dahnil sempat menyampaikan kepada Novel untuk sabar menghadapi kondisinya saat ini.
Dahnil merasa kagum, meski Novel kerap diteror terkait pekerjaannya, Novel masih bertahan menjadi penyidik KPK.
"Kami sering mengulang-ngulang diskusi kalau bareng novel, 'mas, kalau orang lain, orang yang tidak bertuhan, orang yang tidak punya religiusitas tinggi, pasti sudah berhenti jadi penyidik KPK'," ujar Dahnil di RS JEC, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Baca: Iluni FHUI Desak Kepolisian Secepatnya Tuntaskan Kasus Teror Terhadap Novel Baswedan
Baca: Abraham Samad: Bagi KPK Teror Sudah Jadi Sarapan Pagi
Baca: PP Pemuda Muhammadiyah Ultimatum Polri Selesaikan Kasus Teror Terhadap Novel Satu Minggu
Dahnil menjelaskan, sebagai penyidik KPK, Novel kerap mengubah-ubah kebiasaannya.
Misal, saat berangkat ke kantor, Novel mengubah kendaraan yang ditumpanginya, seperti naik kendaraan roda dua atau roda empat pribadi.
Terkadang, ia menumpang transportasi online berbasis aplikasi.
Hanya, ada satu kebiasaan yang tak pernah diubah Novel yakni salat Subuh berjamaah di masjid Al Ihsan dekat kediamannya, Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seperti Selasa (11/4/2017), usai salat Subuh, Novel diteror dua orang pengendara motor tak dikenal dengan disiram air keras.