Penyidik KPK Diteror
Wakil Ketua DPR Minta Polri Buka Tabir Kasus Penyiraman Air Keras kepada Novel
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku prihatin peristiwa penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku prihatin peristiwa penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.
Taufik meminta kasus tersebut diusut tuntas agar tak menjadi preseden ke depan.
"Insya Allah bisa berjalan sesuai dengan aturan main tanpa teror sehingga ke depan tidak hanya dimasalah ini tapi di pengadilan tiap aparat terkait institusinya harus ada perlindungan," kata Taufik Kurniawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Taufik berharap dimasa mendatang tidak terjadi lagi teror atau intimidasi kepada penegak hukum.
Politikus PAN itu meminta Mabes Polri segera melakukan penanganan kasus itu.
Mengenai dugaan peristiwa Novel terkait dengan kasus e-KTP, Taufik enggan berandai-andai.
Taufik yakin Polri bisa membuka tabir tersebut untuk melindungi keamanan seluruh aparat penegak hukum.
"KPK di dukung DPR dan dilahirkan DPR. Kami harap bekerja proporsional dan profesional. Kami dukung untuk tegar dan lihat kedepan,rule of law saja," kata Taufik.
Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman mengutuk dan mengecam peristiwa penyiraman air keras.
Baca: Novel Baswedan: Tuhan Itu Lebih Besar Dari Orang-orang yang Mengancam
Baca: Iluni FHUI Desak Kepolisian Secepatnya Tuntaskan Kasus Teror Terhadap Novel Baswedan
Baca: Abraham Samad: Bagi KPK Teror Sudah Jadi Sarapan Pagi
Ia menegaskan hal tersebut merupakan perbuatan keji yang dilakukan orang tidak dikenal.
Kases tersebut bukan hanya ancaman bagi Novel, tetapi ancaman terhadap negara.
"Sebab itu kita meminta negara harus secepatnya hadir untuk mengawal KPK," kata Benny.
Benny meminta KPK tidak gentar memberantas korupsi serta mengungkap kasus megakorupsi yang selama ini diduga kuat melibatkan pejabat tingi atau mantan pejabat tinggi.
"KPK tidak boleh takut, rakyat ada di belakang KPK," kata Politikus Demokrat itu.