Uang Rp 100 Juta dari Kadensus untuk Keluarga Siyono Bukan Uang Sogokan
Uang sebesar Rp 100 juta tersebut menurut Kapolri bukan sebagai sogokan kepada keluarga Siyono.
Tamparan Keras Polri
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghargai langkah Muhammadiyah melakukan autopsi terhadap jasad Siyono. Siyono diduga tewas akibat pukulan benda tumpul di seluruh tubuh dan terutama di bagian dada.
"Ini menjadi tamparan bagi kepolisian, Densus 88 bagaimana terjadi pelanggaran," kata Fadli.
Ia mengatakan adanya dugaan pelanggaran bila seseorang ditahan kemudian meninggal. Untuk itu, Politikus Gerindra itu meminta kepolisian melakukan sidang etik terhadap perkara Siyono.
Fadli menilai kejadian tersebut membuat Densus 88 melakukan pembenahan serta sanksi berat bagi anggota yang melanggar.
"Satu orang saja kita permasalahkan bertahun-tahun, ini sebegitu banyak. Era reformasi tekankan HAM, pelanggaran HAM sekarang dianggap biasa saja," tuturnya.
Sementara, Politikus PAN Teguh Juwarno menilai hasi autopsi Siyono mengejutkan karena tewas akibat tindakan kekerasan. Ia pun meminta kinerja Densus dievaluasi.
"Ini jadi catatan kita. Anak bangsa mati tanpa melalui forum pengadilan. Janganlah terjadi Ibu Suratmi (istri Siyono) yang anaknya kecil-keci. Harus evaluasi kerja Densus," ujarnya. (fer/kps/rio/ter/wly/Tribunnews)