4 Orang Jadi Korban Asusila dan Pencabulan 2 Tersangka Member Grup Fantasi Sedarah
Tiga orang tersebut, kata Nurul, merupakan korban asusila hingga pencabulan oleh tersangka MS sambil direkam lalu dijual ke grup
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengungkap ada empat orang wanita yang menjadi korban asusila dan pencabulan dari dua tersangka member grup penyimpangan seksual Fantasi Sedarah.
Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Polri, Brigjen Nurul Azizah mengatakan dari empat orang, tiga di antaranya anak di bawah umur.
"Ditemukan ada 3 orang korban perempuan, terdiri dari 1 orang dewasa usia 21 tahun, dan 2 orang anak usia 8 dan 12 tahun di wilayah Jateng. Hubungan pelaku dengan korban dewasa adik ipar, sedangkan hubungan dengan anak korban adalah paman," kata Nurul dalam konferenis pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Tiga orang tersebut, kata Nurul, merupakan korban asusila hingga pencabulan oleh tersangka MS sambil direkam untuk nantinya dijual di grup tersebut.
"Ditemukan satu anak korban perempuan usia 7 tahun di Bengkulu dengan tersangka MJ usia 25 tahun, hubungan antara tersangka dengan anak korban adalah tetangga," tuturnya.
Baca juga: Peran 6 Tersangka Grup Facebook Fantasi Sedarah Terungkap, Ada Pembuat hingga Member Aktif
Hubungan korban dengan tersangka MJ sendiri merupakan tetangganya. Korban dicabuli sebanyak 3 kali dan tindakannya tersebut divideokan.
"Para tersangka diduga melakukan tindak pidana kekerasan seksual berupa pelecehan seksual non fisik, fisik, eksploitasi seksual dan kekerasan seksual berbasis elektronik serta perbuatan cabul terhadap anak serta pornografi yang melibatkan anak," katanya.
Dia menambahkan, polisi pun masih terus menelusuri dan mengidentifikasi adanya korban lain berkaitan kasus viralnya grup facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka itu. Baik korban dewasa maupun korban anak di bawah umur.
"Terhadap kasus-kasus tersebut sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman," katanya.
Peran Tersangka
Polri telah menangkap dan menetapkan enam orang tersangka dalam kasus grup Facebook penyimpangan seksual bernama 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka' yang belakangan diperbincangkan.
Mereka ditangkap oleh tim gabungan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Tersangka pertama yakni berinisial MR selaku pembuat atau kreator sekaligus admin grup Facebook 'Fantasi Sedarah' melalui akun miliknya bernama Nanda Chrysia. Dia ditangkap di kawasan Bandung, Jawa Barat pada 19 Mei 2025.
"Tersangka MR membuat grup Facebook Fantasi Sedarah sejak bulan Agustus tahun 2024," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Kemudian, tersangka kedua berinisial DK dengan akun Facebook bernama Alesa Bafon dan Ranta Talisya yang ditangkap di Jawa Barat pada 17 Mei 2025.
"Tersangka DK merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook Fantasi Sedarah," tuturnya.
Baca juga: 4 Fakta Viralnya Grup Facebook Fantasi Sedarah: Libatkan Anak di Bawah Umur, Polisi Amankan 6 Pelaku
Ketiga, yakni tersangka berinisial MS yang memiliki akun Facebook Masbro. Dia merupakan member atau kontributor aktif di grup 'Fantasi Sedarah' yang diamankan polisi pada Senin, 19 Mei 2025 kemarin di Jawa Tengah.
Tersangka keempat yakni MJ pemilik akun Facebook bernama Lukas yang ditangkap di Bengkulu pada 19 Mei 2025. Dia berperan sebagai member atau kontributor aktif di grup Facebook 'Fantasi Sedarah'.
Lalu, tersangka kelima berinisial MA selaku pemilik akun Facebook bernama Rajawali yang ditangkap pada Selasa (20/5/2025) di Lampung yang juga merupakan member atau kontributor aktif di grup Facebook 'Fantasi Sedarah'.
"Keenam, tersangka KA pemilik akun temon-temon, pada Senin, 19 Mei 2025 di Jawa Barat. Tersangka KA merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook Suka Duka," tuturnya.
Adapun keenam orang tersangka dijerat Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 1 Juncto Pasal 52 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dan atau Pasal 29 juncto Pasal 4 Ayat 1 dan atau Pasal 30 juncto Pasal 4 Ayat 2 dan atau Pasal 31 Juncto Pasal 5 dan atau Pasal 32 Jucto Pasal 6 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Pasal 81 Juncto Pasal 76 D dan atau Pasal 82 Ayat 1 dan Ayat 2 juncto Pasal 76 E dan Pasal 88 juncto Pasal 76 I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dan atau Pasal 14 Ayat 1 huruf A dan B Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tidak Pidana Kekerasan Seksual. Kenam tersangka diancam dengan hukuman pidana penjara 15 tahun dan denda masimal Rp 6 miliar rupiah.
Sosok Predator Seksual di Solo, Dilaporkan Sejak Juni 2025 dan Diduga Korban Lebih dari 3 Anak |
![]() |
---|
Pendeta di Semarang Divonis 7 Tahun Penjara usai Terbukti Cabuli Anak, Modusnya Pembersihan Diri |
![]() |
---|
Ayah di Serang Banten Cabuli Anak Tiri Sebanyak 20 Kali, Modus Aplikasi Kencan |
![]() |
---|
Setubuhi Perempuan Disabilitas, Warga Lombok Tengah Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Kesaksian Warga soal Penjual Kebab di Cibinong Bogor yang Cabuli 3 Bocah: Tak Menyangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.