Pria Asal Bekasi Cerita Pengalamannya Jadi Marketing Judol di Kamboja, Awalnya Ditipu Teman
Febby Febriadi (27), seorang laki-laki dari Kabupaten Bekasi mengungkapkan pengalamannya sebagai marketing judi online (judol) di Kamboja.
"Target terpenuhi karena tidak mau banyak sampai terjadi-terjadi hal-hal yang aneh-aneh ke saya."
"Hukuman berat juga tuh sebenernya di sana tuh kayak yang jual organ segala macam, bahkan sampai disetrum itu, saya pribadi pengalamannya ada salah satu temen saya yang kena setrum kayak gitu," tuturnya.
Kembali ke Indonesia
Setelah mengalami berbagai tekanan psikologis, Febby bertekad untuk kembali ke tanah air.
Namun, ia harus membayar denda sebesar Rp23 juta kepada perusahaan sebagai syarat untuk pulang.
"Saya kerja keras, nabung cari uang, itu kalau saya buat pulang pribadi itu biasanya harus ada tebusan."
"Kalau tidak ada tebusan yaudah kami tidak bakalan bisa pulang selama satu tahun kontrak itu habis," ucapnya.
Pada November 2024, Febby akhirnya berhasil kembali ke Indonesia dengan bantuan dana pribadi.
Pada November 2024, ia akhirnya bisa kembali pulang ke Indonesia dengan membeli tiket, serta transportasi lainnya yang dibayar menggunakan uang pribadi.
"Saya balik dari Kamboja pun langsung ke psikiater karena saya ngerasa kayak mental bener-bener ancur banget gitu, ketemu orang pun saya sekarang takut," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pria Asal Bekasi Ini Beberkan Buruknya Kerja Marketing Judi Online di Kamboja.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.