Dukungan Psikologis dan Agama Tanggulangi Masalah Mental, Ubah Stigma 'Kurang Iman'
Masyarakat diajak memahami bahwa mencari bantuan profesiokal mengatasi masalahh mental, bukan berarti kurang iman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan rohani terus tumbuh di masyarakat.
Kini, semakin banyak pihak yang memahami bahwa menjaga jiwa sama pentingnya dengan menjaga fisik.
Meski begitu, stigma sosial masih membuat sebagian orang ragu mencari pertolongan profesional.
Untuk mengatasi hal ini, muncul pendekatan yang memadukan dukungan psikologis dengan nilai agama.
Baca juga: 20 Persen Remaja Indonesia Kesepian, Berisiko Punya Masalah Kesehatan Mental Saat Dewasa
Masyarakat diajak memahami bahwa mencari bantuan bukan berarti kurang iman, melainkan bagian dari amanah menjaga tubuh dan jiwa yang diberikan Tuhan.
Upaya tersebut diwujudkan melalui Bali Muslim Festival 2025 yang akan berlangsung pada 13 September 2025 di Sunset Road Convention Hall, Bali.
Festival ini diinisiasi komunitas Islam di Bali sebagai ruang aman bagi siapa saja yang ingin belajar dan berbagi pengalaman tentang kesehatan mental dan rohani.
“Bali Muslim Festival hadir untuk menjawab kebutuhan ruang aman membicarakan kesehatan mental dan rohani secara terbuka, namun tetap berlandaskan nilai-nilai Islam,” ujar Ustaz Agus Salim S.Pd.I, pembina Bali Muslim Festival 2025 dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).
Program Festival: Dari Konseling Hingga Qur’an Journaling
Beragam program disiapkan untuk menyentuh aspek psikologis dan spiritual, meliputi bazar produk UMKM lokal, talkshow interaktif bersama publik figur dan ahli, booth konseling untuk konsultasi langsung, workshop pengelolaan stres dan Qur’an journaling sebagai sarana refleksi ruhani.
“Kami ingin menggabungkan ilmu psikologi modern dengan hikmah Al-Qur’an dan Sunnah agar solusi yang dihadirkan menyentuh pikiran sekaligus hati,” tambah Ustadz Agus.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain: Dimas Seto (aktor & penggiat dakwah); Dhini Aminarti (public figure & aktivis sosial), psikolog klinis dengan pengalaman dalam isu kesehatan mental dan para ustaz yang akan membawakan sesi ruhani yang mencakup manajemen stres, menjaga ketenangan hati, serta membangun kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Festival ini terbuka untuk masyarakat luas, termasuk non-Muslim, dengan target 1.000–1.200 pengunjung.
"Lebih dari sekadar edukasi, acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga serta menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mental dan ruhani adalah tanggung jawab bersama," katanya.
Diketahui, kesehatan mental dan ruhani kini menjadi perhatian banyak pihak, seiring meningkatnya kesadaran bahwa kesejahteraan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dalam beberapa tahun terakhir, diskusi tentang kesehatan mental dan ruhani mulai bergeser dari ranah tertutup menjadi topik yang lebih terbuka.
Meski demikian, stigma masih kerap membuat sebagian orang ragu mencari bantuan atau sekadar bercerita tentang apa yang mereka rasakan.
Di tengah perubahan ini, pendekatan yang menggabungkan ilmu psikologi dan nilai-nilai spiritual mulai dianggap relevan. Sebab, kesehatan mental dan ruhani bukan hanya soal mengelola emosi dan pikiran, tetapi juga menyentuh sisi batin dan keyakinan seseorang. Ketika dimensi spiritual diikutsertakan, proses pemulihan dapat terasa lebih menyeluruh.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan rasa memiliki dalam komunitas dapat membantu seseorang menghadapi tekanan hidup. Studi yang dipublikasikan di National Institutes of Health tahun 2024 menunjukkan bahwa dukungan keluarga dan pasangan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi secara signifikan.
Sementara itu, Mayo Clinic Health System menegaskan bahwa ikatan sosial yang erat menjadi faktor pelindung terhadap stres, membantu seseorang lebih tangguh menghadapi situasi sulit.(Eko Sutriyanto)
Anxiety di Masa Kecil dan Depresi saat Dewasa, Felicia Kawilarang Kini Bangun Ruang Aman Perempuan |
![]() |
---|
Bikin Bahagia hingga Tidur Nyenyak, Ini Efek Dahsyat Lari bagi Mental dan Otak |
![]() |
---|
5 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Terdekat Jika Melihat Seseorang Punya Niat Akhiri Hidup |
![]() |
---|
WHO: 1 Miliar Orang Hidup dengan Gangguan Mental Seperti Cemas dan Depresi |
![]() |
---|
Tekanan Sosial, Perundungan, hingga Media Digital Perparah Krisis Mental Remaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.