Selasa, 7 Oktober 2025

Menelusuri Jejak Diplomasi Budaya Melalui Fesyen Modest di Jakarta

Acara menampilkan perpaduan antara fashion show, talkshow inspiratif, dan pameran dagang dari empat negara.

HO/IST
PERAGAAN BUSANA - Koleksi yang ditampilkan dalam Modest Fashion & Art Trade Show Jakarta Mini Edition pada 25–28 September 2025 di ICE BSD, Tangerang. Busana menonjolkan interpretasi modern dari busana Muslimah, mulai dari abaya, gaun pesta, hingga set elegan berbahan linen, satin, silk, serta sustainable fabric. 

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM — Pameran Modest Fashion & Art Trade Show Jakarta Mini Edition menghadirkan semangat kolaborasi global dalam industri fesyen muslimah.

Acara ini digelar oleh Markamarie bersama Dyandra Promosindo, didukung oleh Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perdagangan RI, dan Halal Indonesia, sebagai bagian dari Halalindo 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada 25–28 September 2025.

Perhelatan ini merupakan versi mini dari Modest Fashion & Art Trade Show yang digelar setiap tahun di Istanbul bersama Halal Expo Istanbul di bawah naungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.

Baca juga: Sukses Berkarya Sebelum 30: Cerita Tiga Kartini Sukses Dirikan Brand Fesyen dan Berdayakan Perempuan

Melalui penyelenggaraan di Jakarta, ajang ini menjadi ruang pertemuan antara pelaku fesyen lokal dan internasional dalam memperlihatkan perkembangan modest fashion dunia yang semakin dinamis.

Acara menampilkan perpaduan antara fashion show, talkshow inspiratif, dan pameran dagang dari empat negara.

Modest fashion sendiri tengah menjadi segmen dengan pertumbuhan paling pesat di industri fesyen global, dengan nilai pengeluaran konsumen Muslim mencapai 327 miliar dolar AS pada 2023 dan diperkirakan meningkat hingga 433 miliar dolar AS pada 2028. 

Indonesia turut memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini dengan nilai ekspor modest fashion mencapai 8,86 miliar dolar AS pada 2024.

Peragaan busana yang digelar pada 25 September menampilkan koleksi dari delapan label, termasuk AEKO dari Uni Emirat Arab, Selhaya dari Inggris, White Corner dari Turki, serta sejumlah desainer Indonesia seperti Wiranti Kurnia, Restu Pratiwi, Floriana by Elham, Dea Textile, dan Frisma Exclusive. Masing-masing menampilkan karakter berbeda, dari abaya modern, gaun pesta, hingga busana kasual dengan sentuhan etnik dan material berkelanjutan.

Koleksi-koleksi tersebut menggambarkan keragaman estetika dalam modest fashion — perpaduan antara nilai tradisi, keanggunan modern, dan eksplorasi gaya yang semakin luas.

Kehadiran desainer internasional memperlihatkan bagaimana Jakarta kini menjadi bagian dari jejaring modest fashion global yang saling berinteraksi dan bertukar gagasan.

Selain peragaan busana, rangkaian talkshow menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara yang membahas arah tren, pengembangan merek, serta peluang industri.

Co-Founder #Markamarie, Franka Soeria, menyebut edisi Jakarta ini sebagai jembatan menuju ajang utama di Istanbul pada November mendatang, sekaligus bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia di peta modest fashion dunia.

“Setelah kesuksesan Modest Fashion & Art Trade Show Istanbul 2024, kami ingin membawa semangat yang sama ke Tanah Air. Ini bukan sekadar pameran, tetapi bentuk diplomasi fesyen yang membuka peluang bagi desainer Indonesia untuk tampil di panggung internasional,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Modest Fashion & Art Trade Show didirikan pada 2017 oleh Franka Soeria dan Ismail Semin. Sejak awal, inisiatif ini tumbuh sebagai ruang pertukaran budaya dan ekonomi kreatif yang menempatkan fesyen sebagai sarana dialog lintas negara.

Setelah edisi Jakarta, acara serupa akan digelar di IFM Istanbul Expo Center, Turki, pada 26–28 November 2025.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved