Bikin Bahagia hingga Tidur Nyenyak, Ini Efek Dahsyat Lari bagi Mental dan Otak
Lari memicu pelepasan hormon bahagia yang membuat suasana hati lebih positif. Hormon itu akan keluar dan kita akan merasa lebih gembira.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang berlari untuk menurunkan berat badan atau menjaga kebugaran.
Namun, ada satu manfaat lain yang sering terabaikan yaitu kesehatan mental.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Subspesialis Kedokteran Olahraga RS Universitas Indonesia (RSUI), Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO., Subsp.APK(K), MARS, di Jakarta.
Menurutnya, lari memicu pelepasan hormon bahagia yang membuat suasana hati lebih positif.
“Pada saat berlari akan terjadi pelepasan hormon-hormon riang gembira. Setelah lari, hormon-hormon itu akan keluar dan kita akan merasa lebih gembira, lebih seru,” jelasnya pada konferensi pers acara lari KedokteRun 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Kedokteran FKUI di Salemba Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Baca juga: 15 Makanan Pemulihan Setelah Lari: Untuk Turunkan Berat Badan, Bangun Otot, dan Recovery Maraton
Efek psikologis lari terbukti luas. Di antaranya mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki mood, bahkan meningkatkan kepercayaan diri.
Tak hanya itu, fungsi kognitif juga ikut terangkat, sehingga rutin berlari bisa membuat seseorang lebih fokus, produktif, dan cerdas.
Bagi mereka yang menghadapi tekanan kerja, kecemasan, atau masalah tidur, lari bisa menjadi solusi sederhana.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin berlari memiliki risiko depresi lebih rendah dibanding mereka yang pasif.
Meski begitu, konsistensi menjadi tantangan terbesar.
Dr. Listya menyarankan menetapkan tujuan realistis, membuat jadwal, dan melibatkan komunitas lari agar motivasi tetap terjaga.
Pada akhirnya, lari bukan hanya soal fisik, tapi juga terapi mental.
Dengan sepatu lari dan niat sederhana, siapa pun bisa merasakan hidup yang lebih tenang, bahagia, dan penuh energi positif.
(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)
Total Pembiayaan Gangguan Kesehatan Jiwa Alami Tren Naik, Nilainya Tembus Rp 6,7 Triliun |
![]() |
---|
Pengalaman Pertama Ariel Noah Lari 10 Kilometer di Mandalika |
![]() |
---|
Masalah Kesehatan Mental Dijamin BPJS Kesehatan, Beban Tertinggi Diagnosis Skizofrenia Rp 3,5 T |
![]() |
---|
Orang Stres Makin Banyak, Skizofrenia Jadi Penyakit Jiwa Terbanyak Diderita Warga RI |
![]() |
---|
Jangan Pakai Sepatu Baru Saat Lomba Lari, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.