Senin, 29 September 2025

20 Persen Remaja Indonesia Kesepian, Berisiko Punya Masalah Kesehatan Mental Saat Dewasa

Peran teman sebaya sangat penting dalam membantu mengatasi masalah mental di kalangan remaja.

Tribunnews.com/Rina Ayu
PERAN AYAH - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN Wihaji dalam kegiatan ‘Bincang Keluarga: Membangun Keluarga Harmonis dan Tangguh’ yang dilaksanakan di Ballroom kantor Kemendukbangga)/ BKKBN pada Senin (14/4/2025). Ia mengungkapkan kekhawatiran tumbuh kembang anak yang kehilangan sosok ayah dalam pengasuhannya atau fatherless.. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, mengungkapkan sekitar 20 persen remaja di Indonesia mengalami kesepian.

Menurut dia, perasaan kesepian yang meliputi remaja dapat membahayakan kesehatan mental mereka.

Kondisi ini, menjadi alasan penting untuk terus memperkuat peran Generasi Berencana (Genre).

"Remaja Indonesia kita termasuk butuh perhatian, 20 persennya itu kesepian," kata Menteri Wihaji di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Menteri Wihaji Instruksikan BKKBN Prioritaskan Program yang Dukung Bonus Demografi

"Ada analisis dari salah satu media, salah satu permasalahannya adalah mereka kesepian, akhirnya lari ke mana-mana. Itu saya kira nanti bagian yang kita selesaikan."

"Oleh karena itu, saya berharap teman-teman yang dalam kategori remaja, baik di organisasi pramuka, Genre, atau apapun, berilah contoh yang baik," lanjutnya.

Wihaji menilai masyarakat Indonesia cenderung lebih mudah mengikuti teladan langsung. 

Karena itu, peran teman sebaya sangat penting dalam membantu mengatasi masalah mental di kalangan remaja.

"Perilaku ini akan ditiru sehingga menjadi teladan," ungkapnya.

Ia juga menyoroti maraknya perilaku menyimpang di masyarakat, mulai dari kekerasan akibat terlalu sering bermain gim daring hingga meningkatnya kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

"Itu sedang ditunjukkan sekarang. Banyak perilaku menyimpang yang disebabkan oleh dunia gim dan media sosial."

"Untuk itu, saya titip ke teman-teman Genre, khususnya remaja, untuk terus berhati-hati. Perilaku menyimpang ini salah satu sebabnya adalah media sosial karena remaja cenderung ingin berbeda," paparnya.

Remaja yang Kesepian Berisiko Punya Masalah Kesehatan Mental saat Dewasa

Studi baru yang diterbitkan Journal of Adolescent Health, seperti dikutip Psypost, mengungkapkan bahwa remaja yang mengalami tingkat kesepian yang tinggi lebih mungkin mengalami depresi, PTSD, dan kondisi terkait stres di kemudian hari.

Dipimpin oleh Eric S. Kim dari University of British Columbia, Kanada, tim peneliti berusaha menyelidiki apakah kesepian di masa remaja dapat memprediksi kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang buruk di masa dewasa.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan