Sabtu, 4 Oktober 2025

Anak Muda Dibekali Ilmu Gizi dan Konten Digital untuk Lawan Hoaks Kesehatan

Program yang diinisiasi Danone bersama Narasi Akademi ini berlangsung selama dua hari dengan rangkaian kelas inspiratif dari para pakar.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
PELATIHAN INSPIRATIF - Sebanyak 35 kreator muda dari berbagai daerah terpilih mengikuti program pelatihan intensif bertema gizi, kesehatan, dan komunikasi digital dengan rangkaian kelas inspiratif dari para pakar. Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan gizi yang kredibel, tetapi juga keterampilan produksi konten serta etika digital agar mampu menjadi “trusted voice” di bidang kesehatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital, media sosial telah menjadi sumber utama informasi seputar gaya hidup sehat.

Namun, derasnya arus informasi sering kali disertai dengan misinformasi dan hoaks kesehatan yang menyesatkan masyarakat.

Kondisi ini membuat publik rentan terhadap praktik diet ekstrem, klaim obat instan, hingga pola hidup yang keliru.

Menjawab tantangan tersebut, sebanyak 35 kreator muda dari berbagai daerah terpilih mengikuti program pelatihan intensif bertema gizi, kesehatan, dan komunikasi digital.

Program yang diinisiasi Danone bersama Narasi Akademi ini berlangsung selama dua hari dengan rangkaian kelas inspiratif dari para pakar.

Bekal Ilmu dari Pakar Gizi dan Kreator Konten

Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan gizi yang kredibel, tetapi juga keterampilan produksi konten serta etika digital agar mampu menjadi “trusted voice” di bidang kesehatan.

Pelatihan menghadirkan pakar gizi dr. Metta Satyani, Sp.GK, dan dr. Cut M. Gizi, Sp.GK, yang membekali peserta dengan dasar ilmiah seputar nutrisi dan pola makan sehat.

Dari sisi kreativitas, hadir pula konten kreator sekaligus filmmaker Jovial da Lopez serta kreator digital Marcella Eteng.

“Konten kesehatan harus bersumber dari jurnal medis kredibel, tidak boleh berlebihan, dan tidak bisa dianggap sebagai nasihat medis. Jangan sampai memperluas hoaks,” tegas dr Metta, Jumat (3/10/2025).

Sementara itu, Jovial da Lopez menekankan pentingnya keaslian dalam berkarya. “Setiap konten adalah perpanjangan diri kreator. Cari suara asli diri, jangan hanya ikut tren,” pesannya.

Sebagai penutup, para peserta ditantang untuk membuat konten edukatif seputar gizi dan gaya hidup sehat. Dari kompetisi ini, terpilih dua pemenang:

Citra Tanani sebagai pemenang utama dengan konten Lapar Asli vs Lapar Palsu;  Novi Karyanti sebagai pemenang favorit dengan konten edukasi sehat yang ringan namun berdampak.

Citra mengaku karyanya yang sederhana justru memantik diskusi publik.

“Awalnya cuma ingin sharing, tapi ternyata bisa bikin orang sadar pentingnya pola makan sehat,” ujarnya.

Novi menambahkan, baginya program ini lebih dari sekadar kompetisi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved