Membangun Kembali Semangat Hidup Penyintas Kanker Anak Lewat Kegiatan Camp di Magelang
Cancer Buster Community (CBC) mengadakan Cancer Survivor's Camp (CSS) untuk penyitas kanker anak di Pondok Tingal, Magelang, Jawa Tengah.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 50 penyintas kanker anak mengikuti Cancer Survivor’s Camp (CSS) di Pondok Tingal, Magelang, Jawa Tengah pada 19-21 September 2025.
Acara ini diinisiasi oleh Cancer Buster Community (CBC), komunitas yang terdiri dari para penyintas kanker anak.
Tahun ini kegiatan CSS bertema "Inspiring Action: Toward a Better Future Childhood Cancer Survivors".
Ketua CBC, Saprita Tahir menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk memulihkan semangat para penyintas kanker anak pasca menjalani pengobatan medis kanker.
“Lewat workshop dan berbagai aktivitas, anak-anak belajar membangun kemandirian, menambah wawasan, serta menjalin interaksi dengan teman-teman yang punya latar belakang perjuangan yang sama,” kata Saprita kepada wartawan ditulis Selasa (23/9/2025).
Ketua Acara Cancer Survivors's Camp, Asyifa Aulia Putri menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk menumbuhkan ikatan emosional sesama survivor agar dapat saling menginspirasi dan memotivasi untuk terus tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Terapi Psikologis sama Pentingnya dengan Terapi Medis
Perjalanan panjang melawan kanker pada masa kanak-kanak bukanlah hal yang mudah.
Selain menghadapi prosedur medis yang berat, anak-anak ini juga kehilangan sebagian besar pengalaman sosial seperti bermain, sekolah, dan bersosialisasi.
Ditambah lagi efek terapi kanker yang bisa menyebabkan keterbatasan fisik.
“Kondisi ini membuat mereka merasa berbeda dibandingkan teman sebaya, dan rasa percaya dirinya pun rendah,” jelas psikolog senior Ninuk Widyantoro.
Baca juga: WHO Keluarkan Obat Baru Tambahan untuk Penyakit Kanker dan Diabetes, Ini Daftarnya
Dalam sesi workshop, ia memberikan materi tentang cara berkomunikasi dengan orang lain seperti komunikasi verbal, maupun non-verbal melalui eskpresi, emosi, atau gerakan tubuh.
Harapannya agar anak-anak penyintas ini lebih mudah kembali ke lingkungannya terutama ke sekolah.
Sementara itu, psikolog Intan K. Wardhani memberikan materi tentang Self Concept, atau perjalanan menemukan versi terbaik diri.
Penyintas kanker anak kerap mengalami kesulitan tentang konsep diri, pasca menjalani perawatan.
"Konsep diri adalah gambaran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang mencakup bagaimana ia melihat dirinya secara fisik, sosial-emosional, kognitif, dan perilaku," jelas Intan.
Mali, Burkina Faso, dan Niger Resmi Keluar dari ICC |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 66 67, Latar Belakang Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan |
![]() |
---|
KPK Dalami Peran 5 Petinggi Travel Haji: Usut Cara Dapat Kuota Tambahan dan Permintaan Uang |
![]() |
---|
Sosok AKP Hafiz Prasetia Akbar, Putra Eks KASAU dan Menantu Andika Perkasa yang Jabat Kapolsek Geger |
![]() |
---|
Hotman Paris Sebut Praperadilan Nadiem Makarim Sebagai Agenda Super Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.