KB Bukan Hanya Sekadar 'Dua Anak Cukup' tapi Soal Masa Depan
Menyambut Hari Kontrasepsi Sedunia pada 26 September, angka kebutuhan program keluarga berencana (KB) masih rendah.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Tribunnews.com/Rina Ayu
KAMPANYE KB.- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji menyoroti, kampanye KB slogannya dua anak cukup saat ini sudah tidak relevan. Dengan perencanaan yang baik, maka bisa memiliki masa depan dengan baik. Hal ini disampaikan Wihaji pada Diskusi Pakar: Investasi Pembangunan Manusia untuk Indonesia Emas 2045 bertema “Memastikan Komitmen Kebijakan dan Pembiayaan Keluarga Berencana Berkelanjutan” di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin (22/9/20925).
Peran UNFPA adalah menyediakan informasi dan layanan bagi perempuan, termasuk layanan kontrasepsi, sehingga mereka bisa membuat keputusan tentang fertilitas mereka.
"Kontrasepsi adalah investasi yang baik. Dan akses kontrasepsi adalah hak asasi manusia yang mendasar,” lanjutnya.
UNFPA mendukung Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dalam memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan reproduksi dan KB di Indonesia.
Baca Juga
20 Persen Remaja Indonesia Kesepian, Berisiko Punya Masalah Kesehatan Mental Saat Dewasa |
![]() |
---|
Menteri Wihaji Instruksikan BKKBN Prioritaskan Program yang Dukung Bonus Demografi |
![]() |
---|
Anggia Kharisma Undang Menteri Wihaji Menonton Film 'Panggil Aku Ayah' |
![]() |
---|
Air Bersih, Sanitasi, dan Nikah Dini Jadi Pemicu Stunting, BKKBN Gandeng Swasta untuk Intervensi |
![]() |
---|
Angka Stunting Nasional Turun Jadi 19,8 Persen, BKKBN Ngotot Turun 14 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.