Cegah Stunting
Turunkan Angka Stunting, Pemerintah Bentuk Dream Team
Mendukbangga/BKKBN menyebut pemerintah akan membentuk dream team untuk mempercepat penurunan stunting.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga/BKKBN) Wihaji menyebut, pemerintah akan membentuk dream team untuk mempercepat penurunan stunting.
Ia menuturkan, intervensi gizi saja tidak cukup dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Baca juga: Cegah Stunting, Program Kampung Sehat Sasar 8 Kelurahan di Gresik, Jawa Timur
Hal itu disampaikan Wihaji usai membuka Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2025, di kantor BKKBN Halim, Jakarta Timur, Rabu (2/7/2025).
"Ada Dream Team. Jadi kebersamaan untuk menyelesaikan stunting. Walaupun belum sempurna," ungkap Wihaji.
"Dan itu sudah disepakati dalam rapat (RDP) kemarin. Nanti akan ditindaklanjuti secara teknis. Walaupun sudah ada PKS-nya, tapi ini lebih tajam dan jelas. Siapa melakukan apa, kemudian di mana," lanjut dia.
Dukungan Kementerian atau Lembaga lain seperti BGN, Kemenkes, hingga BPOM ujar Wihaji dapat mempercepat penurunan stunting.
Seperti intervensi gizi difokuskan pada program MBG (Makan Bergizi Gratis) oleh BGN.
Lalu, untuk urusan air bersih dan sanitasi menjadi ranah Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Untuk Kementerian kami melakukan pendataan, melakukan pendistribusian dan melakukan evaluasi khusus pada program MBG yang kelompok ibu hamil hingga balita,” kata dia.
Diketahui, dari hasil survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), terjadi penurunan prevalensi stunting nasional, dari 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 19,8 persen pada tahun 2024.
Tntangan penurunan stunting pada 2025, ada di enam provinsi dengan jumlah balita stunting terbesar, yaitu Jawa Barat (638.000 balita), Jawa Tengah (485.893 balita), Jawa Timur (430.780 balita), Sumatera Utara (316.456 balita), Nusa Tenggara Timur (214.143 balita), dan Banten (209.600 balita).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.