Senin, 6 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Isi 17+8 Tuntutan Rakyat Soroti Upah Layak Nakes, Pakar Anggap Ini Bukan Beban

17+8 tuntutan rakyat massa mendesak pemerintah memastikan upah layak bagi seluruh angkatan kerja, termasuk tenaga kesehatan (nakes).

Freepik
UPAH NAKES - Ilustrasi Tenaga Kesehatan. 17+8 tuntutan rakyat massa mendesak pemerintah memastikan upah layak bagi seluruh angkatan kerja, termasuk tenaga kesehatan (nakes). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak 28 Agustus 2025 melahirkan 17+8 tuntutan rakyat. 

Rangkaian tuntutan ini terdiri dari 17 poin jangka pendek dengan tenggat waktu hingga 5 September 2025, serta 8 poin jangka panjang.

Baca juga: Maudy Ayunda Ikut Gaungkan 17+8 Tuntutan Rakyat, Ingatkan Pemimpin untuk Tak Remehkan Rakyat

Salah satu tuntutan rakyat yang cukup menonjol ada di poin ke-15 di 17+8 tuntutan rakyat massa mendesak pemerintah memastikan upah layak bagi seluruh angkatan kerja, termasuk tenaga kesehatan (nakes).

Isu kesejahteraan tenaga kesehatan kembali mencuat dalam gelombang tuntutan masyarakat kepada pemerintah. 

Poin tentang upah layak bagi perawat, bidan, hingga tenaga honorer di fasilitas kesehatan menjadi sorotan utama.

Sorotan Pakar

Praktisi dan peneliti Global Health Security di Griffith University Australia Dicky Budiman, menilai tuntutan tersebut sangat relevan dengan kondisi sistem kesehatan di Indonesia.

“Ini tuntutan yang sangat rasional, mendasar, bahkan dalam teori health system building block Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tenaga kesehatan itu kan salah satu pilar utama sistem kesehatan,” ungkap Dicky pada keterangannya, Selasa (2/9/2025). 

Sejumlah relawan membagikan bunga mawar kepada pengendara di Jl. Diponegoro, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Kegiatan yang diselenggarakan oleh nakes yang terdiri dari dokter dan perawat ini dalam merayakan ulang tahun Ganjar Pranowo ke-55 tahun sekaligus konsolidasi yang juga bentuk dukungan terhadap Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden 2024 yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura, Perindo. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah relawan membagikan bunga mawar kepada pengendara di Jl. Diponegoro, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Kegiatan yang diselenggarakan oleh nakes yang terdiri dari dokter dan perawat ini dalam merayakan ulang tahun Ganjar Pranowo ke-55 tahun sekaligus konsolidasi yang juga bentuk dukungan terhadap Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden 2024 yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura, Perindo. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Menurut Dicky, kenyataan di lapangan masih banyak tenaga kesehatan menerima gaji di bawah upah minimum. 

Hal ini memicu kelelahan, tingginya angka perpindahan kerja, hingga mendorong sebagian tenaga kesehatan memilih migrasi ke luar negeri. 

Situasi ini memperburuk distribusi tenaga medis, terutama di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

Ia menegaskan bahwa upah layak bukan hanya persoalan keadilan sosial, tetapi juga investasi jangka panjang bagi ketahanan sistem kesehatan. 

Dengan upah yang adil, tenaga kesehatan diyakini akan lebih siap menghadapi ancaman pandemi, bencana, dan beban kerja harian.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesejahteraan tenaga medis terbukti meningkatkan motivasi, menurunkan tingkat stres, serta mengurangi keinginan pindah kerja. 

Kondisi ini berbanding lurus dengan kualitas layanan kesehatan. 

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved