Kabar Artis
Maudy Ayunda Ikut Gaungkan 17+8 Tuntutan Rakyat, Ingatkan Pemimpin untuk Tak Remehkan Rakyat
Maudy Ayunda dukung 17+8 Tuntutan Rakyat, beri pesan tegas kepada pemimpin: jangan remehkan suara rakyat.
TRIBUNNEWS.COM - Keresahan masyarakat Indonesia kian menguat seiring memanasnya dinamika sosial dan politik.
Gelombang demonstrasi yang muncul di berbagai kota menjadi cerminan bahwa masih banyak aspirasi yang harus diperjuangkan.
Di tengah hiruk-pikuk aksi tersebut, jagat media sosial diramaikan dengan gerakan bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat”.
Gerakan ini berisi 17 tuntutan jangka pendek dengan tenggat 5 September 2025, serta 8 tuntutan jangka panjang yang ditargetkan tercapai pada 31 Agustus 2026.
Jerome Polin menjadi salah satu figur publik pertama yang menyuarakan tuntutan tersebut.
Suaranya kemudian menggema luas hingga diikuti oleh sejumlah selebriti Tanah Air, termasuk Maudy Ayunda.
Lewat akun Instagram pribadinya, @maudyayunda, wanita lulusan Universitas Stanford ini menyampaikan pandangannya dalam bentuk surat terbuka yang ia unggah.
Dalam tulisannya, Maudy menyebut bahwa apa yang terjadi di Indonesia saat ini mirip dengan cerita dalam buku legendaris Pedagogy of the Oppressed karya Paulo Freire.
"Ironis dan miris rasanya, saya merasa seolah buku itu sedang menulis tentang kenyataan kita," tulis Maudy Ayunda dikutip Tribunnews, Selasa (2/9/2025).
Wanita berusia 30 tahun ini juga menegaskan bahwa suara rakyat tidak bisa diabaikan oleh para pemimpin.
Harapannya, apa yang telah disuarakan dapat diwujudkan dalam langkah nyata yang transparan.
"Dan apa yang kita saksikan belakangan ini adalah bentuk praxis itu: refleksi masyarakat yang tajam, suara yang tak lagi bisa diabaikan," tutur istri dari Jesse Choi ini.
Dalam surat terbukanya, Maudy pun berpesan agar suara rakyat tidak sekadar didengar, tetapi diwujudkan dalam tindakan yang nyata.
Baca juga: Jerome Polin Ungkap Ribetnya Proses Pengaduan DPR, 17+8 Tuntutan Rakyat Terancam Tersendat: Pasrah
"Kami mohon, jangan hanya dibaca atau didengar. Tapi diwujudkan dalam langkah nyata: transparan, bisa jadi pegangan, dan memberi akuntabilitas yang jelas bagi kita semua," sambungnya.
Sebagai penutup, pelantun lagu Perahu Kertas ini memperingatkan pemerintah agar tidak meremehkan rakyat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.