Kamis, 2 Oktober 2025

Prabowo Kritik Sistem Kesehatan: Tambah Dokter, Ubah Regulasi Kuno, Tinggalkan Manajemen Boros

Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar menteri pendidikan menambah fakultas kedokteran, akademi perawatan dan pendidikan spesialis

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
Istimewa
LAYANAN KESEHATAN - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center (NSWAC) di Denpasar, Bali, Selasa (25/6). Peresmian ini menjadi bagian dari langkah pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan kelas dunia di dalam negeri, sekaligus menekan devisa negara akibat tingginya angka wisata medis ke luar negeri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti sejumlah persoalan mendasar dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Terutama terkait kurangnya jumlah dokter dan ketidaksesuaian regulasi pendidikan tenaga medis dengan kebutuhan zaman.

Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital di Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025).

“Kita masih banyak kekurangan, kita masih kurang dokter, karena itu Menteri Kesehatan saya minta juga nanti Menteri Pendidikan kita harus segera tambah fakultas kedokteran, kita harus tambah juga akademi perawatan dan kita harus tambah pendidikan spesialis,” ujar Prabowo.

Baca juga: Lintas Profesi Soroti Gagalnya Target Kesehatan Nasional, Minta Prabowo Evaluasi Menkes

Ia juga meminta agar aturan-aturan yang menghambat percepatan penyediaan tenaga kesehatan segera dibenahi.

“Dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno, dan peraturan yang tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini,” tegasnya.

Tak hanya soal SDM, Prabowo menyinggung perlunya manajemen pemerintahan yang bersih dan efisien. Ia menolak sistem birokrasi yang boros dan tidak mampu melayani rakyat dengan baik.

“Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang nggak bener, tinggalkan itu. Tidak ada tempat. Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu,” katanya.

Prabowo menilai KEK Sanur bisa menjadi contoh untuk sektor lain dalam mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia di berbagai bidang.

“Hari ini KEK ini contoh salah satu terobosan ke arah mengejar ketinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved