Sabtu, 4 Oktober 2025

Limbah RS 'Disulap' Jadi Barang Bernilai, Setara Kurangi 16 Ton Emisi Karbon

Rumah sakit menjadi salah satu tempat penghasil limbah medis dan non-medis. Bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola.

Tribunnews.com/ Rina
MANFAAT LIMBAH GORDEN RS. Dalam kegiatan Heart to Earth pada Senin (29/9/2025), Direktur Siloam Heart Hospital, dr. Karina Arifiani, M.Sc menunjukan, hasil proses kreasi yang memanfaatkan limbah non-medis berupa gorden RS disulap menjadi pouch. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Rumah sakit menjadi salah satu tempat penghasil limbah medis dan non-medis.

Jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.

Seperti sampah non-medis linen bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai.

Dalam kegiatan Heart to Earth, Direktur Siloam Heart Hospital, dr. Karina Arifiani, M.Sc mengatakan, berangkat dari pemahaman kesehatan manusia dan lingkungan adalah saling berkaitan, rumah sakit memiliki peran penting baik dalam tindakan kuratif maupun preventif.

Baca juga: DLHK Banten Akan Usulkan Investigasi Dugaan Pencemaran Lingkungan oleh PT RGM ke Pusat

"Kualitas hidup sehat bukan hanya soal pola makan dan olahraga, tetapi juga bagaimana tinggal di lingkungan yang bersih dan aman," tutur dia di Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (30/9/2025).

Melalui kolaborasi bersama Ciro Waste, sebanyak 800 kg linen rumah sakit dimanfaatkan.

Jumlah itu setara dengan pengurangan emisi karbon total sebesar 16.000 kgCO₂e.

Hasil pengolahan ini kemudian didistribusikan ke sekolah, puskesmas, rumah singgah, hingga bank sampah, di 50 titik lebih penerima di wilayah Jabodetabek sampai Balikpapan.

Dalam memanfaatkan linen bekas ini, pihaknya harus memastikan limbah non-medis tersebut higienis.

“Limbah yang dimanfaatkan ini harus dicuci dulu, bebas kontaminasi, cairan tubuh, apapun itu yang sifatnya infeksius,” kata dia.

Seluruh proses pengolahan dilakukan melalui sistem pengawasan terpadu, mulai dari pemilahan, pembersihan, hingga distribusi.

Co-Founder Ciro Waste, Dianisa Ester mengatakan, pendekatan reuse dan upcycle ini tak hanya menekan volume sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pemberdayaan pengrajin lokal.

Saat ini pihaknya fokus memanfaatkan limbah non-medis dari linen bekas berupa gorden RS.

Salah satu hasil proses kreasi itu berupa pouch.

“Kami melihat limbah bukan sebagai akhir, tapi awal dari proses kreasi yang bermanfaat. Ini juga bentuk dukungan terhadap ekonomi sirkular di tingkat komunitas,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved