Senin, 6 Oktober 2025

WHO Ungkap Kesenjangan Kesehatan Perpendek Harapan Hidup Hingga Puluhan Tahun

Penduduk negara dengan harapan hidup terendah, rata-rata, akan hidup 33 tahun lebih pendek daripada yang lahir di negara dengan harapan hidup tinggi

|
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
X/Twitter
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kesenjangan kesehatan bisa perpendek harapan hidup seseorang hingga puluhan tahun di negara-negara berpendapatan tinggi dan rendah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ungkap kesenjangan kesehatan bisa perpendek harapan hidup seseorang hingga puluhan tahun di negara-negara berpendapatan tinggi dan rendah.

Misalnya, orang-orang di negara dengan harapan hidup terendah, rata-rata, akan hidup 33 tahun lebih pendek daripada mereka yang lahir di negara dengan harapan hidup tertinggi.

Faktor penentu sosial pemerataan kesehatan dapat memengaruhi hasil kesehatan orang lebih dari pengaruh genetik atau akses ke perawatan kesehatan.

Baca juga: WHO Ingatkan Soal Penggunaan Sarung Tangan: Kurangi Risiko Infeksi Tapi Belum Tentu Bersih

“Dunia kita tidak setara. Tempat kita dilahirkan, tumbuh, tinggal, bekerja, dan menua secara signifikan memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari website resmi, Sabtu (10/5/202).

Menurut WHO, laporan dunia ini menggambarkan pentingnya mengatasi faktor penentu sosial yang saling terkait.

Serta, memberikan strategi berbasis bukti serta rekomendasi kebijakan untuk membantu negara-negara meningkatkan hasil kesehatan untuk semua.

Laporan tersebut menggarisbawahi bahwa ketidakadilan dalam kesehatan terkait erat dengan tingkat kerugian sosial dan tingkat diskriminasi.

Semakin rendah pendapatan mereka dan mereka memiliki lebih sedikit tahun pendidikan, kesehatan yang lebih buruk, dengan lebih sedikit tahun hidup sehat.

Ketimpangan ini diperburuk pada populasi yang menghadapi diskriminasi dan marginalisasi.

Baca juga: Dianggap Membahayakan Kesehatan WHO Minta Praktik Sunat Perempuan Dihentikan

Salah satu contoh nyata adalah fakta bahwa penduduk asli memiliki harapan hidup yang lebih rendah daripada penduduk non-pribumi di negara-negara berpendapatan tinggi atau rendah.

Ketidakadilan sosial mendorong ketidakadilan

Meskipun data terbatas, ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa kesenjangan kesehatan di dalam negara sering kali melebar.

Data WHO menyebutkan bahwa anak-anak yang lahir di negara-negara miskin memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar untuk meninggal sebelum usia 5 tahun dibandingkan di negara-negara kaya.

Pemodelan menunjukkan bahwa kehidupan 1,8 juta anak setiap tahunnya dapat diselamatkan dengan menutup kesenjangan.

Sekaligus meningkatkan kesetaraan antara sektor termiskin dan terkaya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved