Ebola Merebak di Kongo, WHO Siaga: Kenali Tanda Awalnya!
Ebola kembali menelan korban di Kongo. WHO kirim vaksin dan APD—apa saja gejala awal yang wajib dikenali sebelum terlambat?
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wabah Ebola kembali mengguncang Republik Demokratik Kongo (RDK) setelah otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi kasus baru di Provinsi Kasai.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengeluarkan peringatan agar masyarakat internasional meningkatkan kewaspadaan dan mengenali gejala sejak dini.
Kasus pertama dalam wabah ini menimpa seorang ibu hamil yang dirawat di Rumah Sakit Umum Bulape. Ia meninggal dunia pada 25 Agustus 2025. Dua tenaga kesehatan yang sempat merawatnya juga tertular dan meninggal beberapa hari kemudian.
WHO menegaskan bahwa virus Ebola tidak menular selama masa inkubasi. Namun, risiko penularan meningkat tajam saat gejala klinis mulai muncul.
“Risiko meningkat seiring tingkat keparahan penyakit, termasuk saat pasien mengalami perdarahan atau kegagalan organ,” tulis WHO dalam laporan resminya, Jumat (12/9/2025).
Kenali Gejala Awal Ebola
Gejala awal Ebola sering kali menyerupai flu biasa, sehingga mudah terlewatkan. Di antaranya:
- Demam tinggi
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
Dalam beberapa hari, gejala dapat berkembang menjadi:
- Muntah dan diareRuam kulit
- Perdarahan internal dan eksternal
Pada kasus berat, pasien bisa mengalami syok, kegagalan organ multipel, hingga kematian.
Khusus pada ibu hamil, infeksi Ebola kerap berujung pada keguguran atau komplikasi fatal.
Sementara, penyintas sering mengalami gejala sisa jangka panjang seperti nyeri sendi, gangguan penglihatan, dan masalah neurologis.
Baca juga: BPOM Pastikan Indomie Soto Banjar Limau Kuit di Indonesia Aman untuk Dikonsumsi
Langkah Pencegahan dan Respons WHO
Untuk menekan penyebaran, seluruh pasien diisolasi dengan protokol ketat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). WHO telah mengirimkan:
- Alat pelindung diri (APD)
- 2.000 dosis vaksin Ervebo, diprioritaskan bagi tenaga medis dan kontak erat pasien
WHO juga menekankan pentingnya:
- Diagnosis dini
- Perawatan suportif yang optimal
- Penguburan aman
- Edukasi masyarakat agar tidak terjadi penularan lewat ritual pemakaman tradisional
Tahapan iPhone 17 Masuk Pasar Indonesia, Ini Perkiraan Waktu Penjualannya |
![]() |
---|
Usai Viral Disoraki Zionis, Rektor UI Heri Hermansyah Unggah Foto Bersama Dubes Palestina untuk RI |
![]() |
---|
Sekam Padi Jadi Energi: Langkah Industri Pangan Menuju Transisi Hijau |
![]() |
---|
Hari Pemuda Internasional 2025, Pemuda sebagai Pembawa Obor Harapan |
![]() |
---|
Indonesia Design Week 2025, TACO Group Bawa Inovasi dan Ide Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.