Kesehatan
Masalah Bau Badan Dapat Disembuhkan dengan 3 Cara Ini, Termasuk Penggunaan Deodoran & Tindakan Bedah
Sebenarnya, keringat sendiri tidak berbau, tetapi bau badan tersebut muncul saat cairan yang keluar dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri.
TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr Yulia Asmarani, Sp.DV memberikan penjelasan mengenai cara menyembuhkan bau badan, di mana kondisi ini kerap membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
Bau badan sering kali muncul ketika seseorang berkeringat, sehingga banyak yang beranggapan bahwa bau badan berasal dari keringat.
Namun, perlu diketahui bahwa bau badan tidak serta-merta ditimbulkan oleh keringat.
Pasalnya, terdapat dua jenis kelenjar di dalam kulit yang menghasilkan keringat, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Baca juga: Sering Buat Tak Percaya Diri, dr Yulia Paparkan Penyebab Bau Badan Meski Sudah Memakai Deodoran
Kelenjar ekrin berada di dekat permukaan kulit dan terletak di hampir seluruh tubuh.
Sedangkan kelenjar apokrin berada di area berambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat ketika suhu tubuh meningkat atau saat seseorang sedang melakukan aktivitas fisik berat.
Kandungan keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar ekrin merupakan air dan garam.
Sementara itu, kelenjar apokrin mengeluarkan cairan berlemak atau keringat yang lebih kental, yang sering kali terjadi saat seseorang stres.
Sebenarnya, keringat sendiri tidak berbau, akan tetapi bau badan tersebut muncul saat cairan yang keluar dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri.
Itulah sebabnya, bau badan sering kali muncul dari area ketiak, selangkangan, atau area lipatan tubuh yang banyak mengandung koloni bakteri.
Lantas, apakah terjadinya bau badan pada seseorang ini dapat disembuhkan?
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Ngopi Sehat dengan Kopi Biji Kurma, Begini Cara Membuatnya

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Jelaskan Manfaat Kunyit untuk Tubuh, Sebagai Anti Radang, Nyeri hingga Anti Penuaan
Dilansir TribunHealth, Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr Yulia Asmarani, Sp.DV memberikan tanggapan mengenai hal tersebut dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
dr Yulia Asmarani menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan bau badan atau untuk mengobati bau badan terdapat beberapa tahapan terapi atau pengobatannya.
Pertama, yang paling mudah dilakukan untuk mengatasi bau badan adalah dengan menggunakan deodoran atau antiperspirant.
Deodoran diformulasikan untuk menghilangkan bau ketiak tapi bukan keringat. Produk ini biasanya berbasis alkohol.
Sedangkan antiperspirant bertugas untuk memblokir kelenjar ekrin tubuh, yang menghasilkan keringat. Produk ini biasanya berbasis aluminium.
Menurut dr Yulia Asmarani, penggunaan deodoran dan antiperspirant ini adalah upaya utama dan upaya paling mudah untuk menghilangkan bau badan.
Namun, ketika sudah menggunakan deodoran atau antiperspirant bau badan masih belum teratasi, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pengobatan selanjutnya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya

Baca juga: Kenali Penyebab Ketiak Menghitam dan Berikut Cara Mudah Memutihkan Ketiak dengan Bahan Alami
Kedua, upaya yang dilakukan untuk menghilangkan bau badan adalah dengan tindakan non-bedah.
Tindakan non-bedah ini dilakukan ketika penggunaan deodoran atau antiperspirant tidak membuahkan hasil.
dr Yulia Asmarani menuturkan, tindakan non-bedah ini dilakukan dengan cara penyuntikan botox atau iontophoresis.
Akan tetapi, jika tindakan non-bedah tersebut tidak membuahkan hasil sesuai dengan keinginan pasien, dokter akan melakukan tindakan ke tahap selanjutnya yaitu tindakan bedah.
Ketiga, upaya untuk mengatasi permasalahan bau badan dapat dilakukan dengan cara tindakan bedah.
Menurut dr Yulia Asmarani, tindakan bedah ini merupakan pilihan terakhir, karena jika melakukan tindakan bedah sudah pasti akan ada risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.
"Jadi tindakan bedah ini dijadikan alternatif yang terakhir ya," papar dr Yulia Asmarani.
dr Yulia Asmarani menjelaskan, jika ingin menghilangkan bau badan secara permanen, akan dilakukan block pada sarafnya.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Anjurkan Miliki 3 Tanaman Ini di Rumah, Menyaring Racun hingga Produksi Oksigen
"Kelenjar keringat itu bisa keluar atau diproduksi karena adanya aktivitas dari saraf yang memicu kelenjar keringat untuk memproduksi keringat, jadi sarafnya adalah saraf simpatis."
"Saraf simpatisnya itu nantinya akan di block atau dipotong, sehingga tidak ada hantaran saraf lagi dan diharapkan produksi keringat di area seperti ketiak, telapak tangan dan wajah bisa dihambat," jelas dr Yulia Asmarani.
Selain melakukan block saraf, untuk menghilangkan bau badan dapat juga dilakukan dengan cara mengangkat kelenjar apokrin pada lokasi yang bermasalah.
"Bisa juga tindakan operasinya dengan mengangkat kelenjar apokrinnya pada lokasi yang bermasalah."
"Misalnya bermasalah di ketiak, kemudian kita angkat kelenjar keringatnya di bagian itu."
"Cuma memang itu tidak ada jaminan bisa sembuh permanen atau bau badan hilang permanen, namun setidaknya pasien bisa puas dengan hasilnya," terang dr Yulia Asmarani.
Baca juga: 8 Tips Obati Sariawan dengan Bahan Alami, Termasuk Madu hingga Kompres dengan Chamomile
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Yulia Asmarani, Sp.DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)
Sumber: TribunHealth.com
bau badan
mengatasi bau badan
Cara Mudah Atasi Bau Badan
keringat
deodoran
tindakan bedah
Dokter Spesialis Dermatovenereologi
dr Yulia Asmarani
Kesehatan
Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan, Simak Penjelasan Ahli Gizi |
---|
Hasil Skrining Kejiwaan di Cek Kesehatan Gratis, 130 Ribu Orang Terdeteksi Gejala Depresi |
---|
Batasi Konsumsi Gula Harian Anak dan Remaja, Ini Kata Ahli Gizi IPB |
---|
17 Ide Sarapan Sehat untuk Pelari, Cocok Sebelum Lari 5K, 10K, hingga Marathon |
---|
11 Tips Mempersiapkan Lari Marathon Pertama untuk Pemula agar Tahan sampai Garis Finis |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.