Kesehatan
Batasi Konsumsi Gula Harian Anak dan Remaja, Ini Kata Ahli Gizi IPB
Konsumsi gula berlebih di kalangan anak dan remaja semakin menjadi perhatian. Berikut penjelasan Ahli Gizi tentang batas konsumsi gula.
TRIBUNNEWS.COM - Konsumsi gula berlebih di kalangan anak dan remaja Indonesia semakin menjadi perhatian serius para ahli gizi.
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang digunakan tubuh sebagai sumber energi utama.
Secara kimia, gula adalah sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁), yaitu gabungan dari dua jenis gula sederhana yakni glukosa dan fruktosa.
Gula banyak digunakan dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis.
Meskipun memiliki manfaat sebagai sumber energi, konsumsi gula harian tetap perlu dibatasi.
Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan energi dalam bentuk lemak, yang pada akhirnya berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kolesterol tinggi, hingga diabetes.
Membatasi konsumsi gula bukan berarti melarang anak menikmati makanan manis sepenuhnya.
Namun, yang paling penting adalah mengontrol jumlahnya, mengenalkan pilihan makanan sehat, dan membentuk pola makan seimbang sejak dini.
Lantas, berapa batas konsumsi gula harian yang dianjurkan?
Batas Konsumi Gula
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof Hardinsyah, menjelaskan bahwa pola konsumsi makanan dan minuman manis saat ini cenderung meningkat, terutama di kalangan anak-anak.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Minum Gula Selama Seminggu?
Menurutnya, anak-anak sering kali mengonsumsi gula tidak hanya dari minuman manis atau bekal sekolah, tetapi juga dari makanan sehari-hari dan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.
Gula tersembunyi juga dalam berbagai produk seperti kecap, saus, sambal, maupun kudapan tradisional seperti wajit, apem, donat, dan kue manis lainnya,
Prof Hardinsyah menekankan, bahwa batas konsumsi gula harian yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah tidak lebih dari 50 gram atau setara 4–5 sendok makan per hari untuk orang dewasa.
"Kalau anak sekolah tentu lebih rendah, sekitar 3-4 sendok makan. Jika berlebihan, risiko obesitas dan diabetes meningkat," jelasnya, dilansir dari situs resmi IPB University, Rabu (10/9/2025).
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan
Prof Hardinsyah juga menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang jika tidak terkendali bisa memicu kondisi prediabetes hingga diabetes.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.