Perlunya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Berantas Pneumonia untuk Selamatkan Anak Indonesia
Indonesia menempati peringkat ke-6 tertinggi di dunia dengan lebih dari 20.000 kematian anak yang diakibatkan oleh pneumonia setiap tahunnya
Keterlibatan kami dalam AMC yang didukung oleh Gavi dapat menghemat pengeluaran negara sebesar $700 juta selama 5 tahun ke depan.
"Hal Ini akan memungkinkan Indonesia untuk menyediakan PCV kepada seluruh anak Indonesia pada tahun 2024,” ujar Menteri Suharso.
Suharso mengatakan, ada beberapa hal yang harus menjadi solusi mengatasi pneumonia termasuk di antaranya adalah memastikan bahwa anak-anak yang sakit mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Skema AMC menjamin layanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi anak Indonesia yang menderita pneumonia.
Program JKN Indonesia sekarang ini mengasuransikan sekitar 220 juta orang dari total populasi Indonesia sebesar 266 juta akan menjamin semua anak akan mendapatkan paket perawatan kesehatan dasar - termasuk perawatan untuk pneumonia.
Dalam pertemuan itu, Menteri Suharso juga menyebutkan pentingnya nutrisi yang baik bagi anak.
Anak-anak yang kurang gizi lebih berisiko tinggi terjangkit pneumonia dan meninggal.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi juga memprioritaskan upaya penanganan stunting.
"Kami bekerja sama dengan 18 kementerian di Indonesia untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang aman, menciptakan lingkungan yang sehat, dan memastikan setiap anak mendapatkan asupan makanan berkualitas tinggi,” kata Suharso.
Baca: Penerbangan ke China Dihentikan Sementara, Batik Air Alami Kerugian
Baca: Sajad Ukra Hina Kepolisian, Hotman Paris Adukan ke Kapolri Hingga Imigrasi: Sangat Melecehkan
Baca: Risma Maafkan Penghinanya, Polisi Tegaskan Tetap Lanjutkan Proses Hukum: Ini Pembelajaran
Sementara Kementerian Kesehatan telah memprioritaskan penanganan kasus pneumonia secara efektif.
"Mengatasi pneumonia dapat dilakukan dengan menyediakan akses layanan kesehatan dengan harga yang terjangkau untuk mencegah serta melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit ini,” kata dr Alexander K GintingS Sp.P, FCCP, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan.

Indonesia akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan dan mempertahankan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, meningkatkan akses, cakupan dan kualitas dari intervensi pneumonia yang komprehensif serta melalukan perluasan introduksi imunisasi PCV secara bertahap ke wilayah lainnya di Indonesia.
Pengamat kesehatan, DR Widyaretna Buenastuti menyebutkan, mengantungkan diri pada Kementerian Kesehatan dalam memberantas pneumonia tentunya tidak akan cukup.
"Perlu kolaborasi dari sektor publik dan swasta akan sangat dibutuhkan untuk mendorong suatu implementasi langkah-langkah pemberantasan pneumonia yang mempunyai dampak yang nyata pada kehidupan masyarakat Indonesia," katanya.
Widya yang merupakan Direktur – Senior Konsultan Inke Maris & Associates dan menjadi salah seorang panitia pertemuan internasional itu menyebutkan, bagi Pemerintah Indonesia, forum ini merupakan langkah penting advokasi dan perjuangan yang tiada henti untuk tujuan yang mulia.