Perlunya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Berantas Pneumonia untuk Selamatkan Anak Indonesia
Indonesia menempati peringkat ke-6 tertinggi di dunia dengan lebih dari 20.000 kematian anak yang diakibatkan oleh pneumonia setiap tahunnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan situasi darurat global terkait wabah virus corona, yang berarti setiap negara harus menerapkan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakatnya.
Terlepas dari situasi buruk ini, virus corona telah meningkatkan perhatian publik terhadap Pneumonia.
Meskipun belum ada data yang pasti terkait penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah saat ini sedang menghadapi tantangan tersendiri yaitu pneumonia yang disebabkan oleh bakteri pneumococcus yang mengakibatkan infeksi pada paru-paru.
Cukup mengkhawatirkan kenyataan bahwa Pneumonia yang disebabkan bakteri ini merupakan penyebab kematian nomor satu bagi anak-anak Indonesia yang baru saja melewati masa kelahiran.
Pada tahun 2018, pneumonia merupakan penyebab 16% kematian balita di Indonesia.
Indonesia menempati peringkat ke-6 tertinggi di dunia dengan lebih dari 20.000 kematian anak yang diakibatkan oleh pneumonia setiap tahunnya.
Baca: Penolakan Pemulangan WNI Eks ISIS Trending di Twitter, Antara Jokowi & Prabowo Beda Tanggapan
Baca: Provinsi Gorontalo Jadi Pelopor Gerakan Peningkatan Ekspor Pertanian Gratieks
Baca: Ini Alasan KBRI Singapura Belum Bisa Temui WNI yang Positif Virus Corona
Angka ini melampaui negara-negara lainnyadi Asia Tenggara, bahkan melampaui Cina.
Dalam forum InternasionalGlobal Forum on Childhood Pneumoniadi Barcelona, Spanyol tanggal 29 – 31 January 2020, Indonesia mengumumkan rencananya untuk mengadakan vaksin pneumonia baru yang dikenal sebagai Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV).
Forum ini mengundang 356 peserta dari 58 negara yang memiliki jumlah kasus pneumonia terbesar di seluruh dunia diselenggarakan bersama dengan Global Alliance for Vaccines and Immunization (Gavi).
Vaksin ini diperkirakan dapat mencegah kurang lebih 500.000 kasus pneumonia pada anak setiap tahunnya.
Namun, PCV merupakan vaksin yang mahal dibandingkan dengan proses imunisasi lainnya.
Global Alliance for Vaccines and Immunization (Gavi) bersama sejumlah mitra internasional lainnya, telah mengembangkan sebuah mekanisme untuk menekan biaya PCV.
Mekanisme ini dikenal sebagai Advance Market Commitment (AMC) di mana pengadaan PCV dilakukan secara terpusat sehingga banyak negara yang dapat membeli PCV secara bersamaan.
Pengadaan PCV dalam volume yang lebih besar dapat menurunkan biayadan subsidi tambahan yang disediakan melalui AMC dapat menjamin harga yang terjangkau untuk 7-10 tahun ke depan.
Saat pertemuan di Spanyol itu, Menteri PPN/BAPPENAS RI, Suharso Monoarfa mengemukakan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah Indonesia untuk mencegah pneumonia.
Baca: Penolakan Pemulangan WNI Eks ISIS Trending di Twitter, Antara Jokowi & Prabowo Beda Tanggapan
Baca: Viral Istri Antar Suami Menikah Lagi, Siapkan Mas Kawin hingga Betulkan Riasan Calon Istri Kedua
Baca: Najwa Shihab Ungkap Alasan Menikah Usia 20 Tahun, Jika Bisa Sekarang, Kenapa Menunda Kebahagiaan?