Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Aktivis Global Sumud Flotilla: Greta Thunberg Dipaksa 'Cium' Bendera Israel

Para aktivis Global Sumud Flotilla mengungkapkan bahwa aktivis Swedia Greta Thunberg diarak dan dipaksa mencium bendera Israel saat ditahan.

Instagram Greta Thunberg
GRETA THUNBERG - Foto diambil dari Instagram Greta Thunberg, Minggu (5/10/2025), dalam postingannya pada 3 Juni 2025. Pada 4 Oktober 2025, para aktivis Global Sumud Flotilla mengungkapkan bahwa aktivis Swedia Greta Thunberg diarak dan dipaksa mencium bendera Israel saat ditahan setelah ia diculik bersama para aktivis dalam misi kapal Global Sumud Flotilla untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. 

Sebelum perang genosida yang dilancarkan Israel, Jalur Gaza tidak memiliki bandara yang berfungsi setelah Israel mengebom dan menghancurkan Bandara Internasional Yasser Arafat pada tahun 2001, hanya tiga tahun setelah dibuka.

Update Serangan Israel di Jalur Gaza

Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 67.074 warga Palestina dan melukai sekitar 169.430 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu.

Bencana kemanusiaan di Jalur Gaza semakin parah, dengan 453 orang meninggal akibat kelaparan, termasuk 147 anak-anak.

Sejak 27 Mei 2025, serangan Israel terhadap warga Palestina yang tengah mencari bantuan telah menewaskan 2.603 orang dan melukai lebih dari 19.094 lainnya, dilaporkan oleh WAFA.

Pada hari ini, setidaknya 11 orang, termasuk pencari bantuan, tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar.

Israel menyalahkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) atas kehancuran di Gaza setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, di mana ratusan warga Israel tewas dan sekitar 250 orang ditahan oleh Hamas.

Menurut laporan OCHA per 3 September 2025, diperkirakan masih ada 48 warga Israel dan warga asing yang ditawan di Gaza, termasuk sandera yang telah dipastikan tewas namun jenazahnya masih ditahan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengajukan proposal baru bagi Israel dan Hamas, menyusul KTT PBB yang membahas solusi dua negara yang dipelopori oleh Arab Saudi dan Prancis pada akhir September.

Pertemuan pertama untuk membahas proposal tersebut dijadwalkan berlangsung di Mesir pada Senin mendatang, dengan kehadiran delegasi dari Hamas, Israel, mediator Qatar, serta utusan dari Amerika Serikat.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved