Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Aktivis Global Sumud Flotilla: Greta Thunberg Dipaksa 'Cium' Bendera Israel

Para aktivis Global Sumud Flotilla mengungkapkan bahwa aktivis Swedia Greta Thunberg diarak dan dipaksa mencium bendera Israel saat ditahan.

Instagram Greta Thunberg
GRETA THUNBERG - Foto diambil dari Instagram Greta Thunberg, Minggu (5/10/2025), dalam postingannya pada 3 Juni 2025. Pada 4 Oktober 2025, para aktivis Global Sumud Flotilla mengungkapkan bahwa aktivis Swedia Greta Thunberg diarak dan dipaksa mencium bendera Israel saat ditahan setelah ia diculik bersama para aktivis dalam misi kapal Global Sumud Flotilla untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. 

"Tentara Israel menarik kapal ke pelabuhan mereka dan memborgol kami, karena yakin mereka mempermalukan kami. Ketika kami menolak dan melawan, mereka meningkatkan kekerasan mereka. Mereka kemudian memindahkan kami ke kamp tahanan dan dari sana ke penjara. Mereka juga menyita dan mencuri barang-barang pribadi kami," ungkapnya, lapor Al Jazeera.

Diperlakukan Kasar dan Ditodong Senjata

Sementara itu, aktivis Argentina, Gonzalo de Pretoro, mengatakan orang Israel memperlakukannya dengan kasar dan agresif terhadap para aktivis.

Aktivis Prancis asal Maroko, Yassine Benjelloun, mengonfirmasi para aktivis tersebut ditolak aksesnya terhadap obat-obatan dan tidak diberikan air hingga 32 jam setelah penangkapan mereka.

Selain penganiayaan, para aktivis juga menjadi sasaran penyiksaan, termasuk tim penembak jitu yang disertai anjing polisi menyerbu ruang tahanan, membangunkan tahanan dan mencegah mereka tidur lagi.

Aktivis dan jurnalis Italia, Lorenzo Agostino, juga melaporkan mereka mengalami perlakuan kasar. 

"Mereka memperlakukan kami seperti kelompok teroris. Mereka menendang orang-orang, tidak memberi mereka air bersih selama lebih dari dua hari, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempermalukan kami semua," ujarnya.

Kami Ditahan di Sel, Digeledah, dan Disuruh Minum Air Toilet

Para aktivis yang diculik berada di bawah tekanan terus-menerus di dalam penjara, serta terus-menerus memindahkan mereka dari satu tempat ke tempat lain sepanjang malam.

"Kami melakukan apa yang harus kami lakukan dan kami berjanji. Kami tidak takut pada mereka. Mereka melakukan tindakan yang sangat buruk. Di tempat mereka menempatkan para perempuan yang ditahan, mereka menggantungkan spanduk kain besar bergambar Gaza setelah kehancuran, dan menulis di atasnya: 'Selamat datang di Gaza. Inilah puncak dari rasa tidak tahu malu'," kata aktivis Ayçin Kant Oğlu.

"Ada tulisan berlumuran darah di dinding. Para ibu yang ditahan menulis nama anak-anak mereka. Kami mengalami sebagian kecil dari apa yang dialami warga Palestina sehari-hari. Mereka tidak menyediakan air bersih dan menyuruh kami minum air toilet. Kami bertahan sekitar 40 jam tanpa makanan," tambahnya.

Ia membenarkan, para perempuan menjadi sasaran penggeledahan telanjang dan pemeriksaan terhadap setiap anggota tubuh mereka.

"Semuanya diambil dari kami. Di setiap titik, kami digeledah berulang kali, bahkan mulut dan sela-sela gigi kami. Mereka mencoba memperlakukan kami seperti teroris, tetapi kami berteriak di depan wajah mereka bahwa kami bukan penjahat, bahwa merekalah yang melanggar hukum dan menculik orang," jelasnya.

Kami Dijemur di Bawah Terik Matahari 12 Jam

Aktivis Kuwait Mohammed Jamal mengungkapkan, Israel memaksa mereka untuk berada di bawah terik matahari selama 12 jam.

"Kami dibiarkan terik matahari selama 12 jam dari tempat penahanan hingga pelabuhan Ashdod. Mereka memperlakukan kami dengan sangat buruk di sana. Kami tidak makan apa pun selama itu dan hanya diizinkan minum air. Kami minum air itu dan pergi ke kamar mandi. Setibanya di Ashdod, polisi memperlakukan kami dengan sangat buruk," tambahnya.

Ia mengatakan sekitar 700 personel pasukan khusus Israel berpartisipasi dalam operasi penangkapan, yang mengindikasikan sekitar 20 tentara menyita kapal yang mereka tumpangi.

Berbicara kepada wartawan, ia mengungkapkan beberapa aktivis menjadi sasaran pemukulan dan pelecehan verbal.

Kami akan Ungkap 'Kegilaan' Israel

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved