Dosen di India Ngaku Dewa dan Dilaporkan Cabuli 17 Mahasiswi
Dia pernah ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual kepada mahasiswi Institut Manajemen India Sri Sharada pada bulan Agustus 2025.
Penulis:
Hasanudin Aco
Dia mengancam mahasiswa tak lulus ujian jika menolak ajakannya berbuat maksiat.
Polisi juga mengatakan bahwa terdakwa akan memikat mahasiswi dengan dalih mengajak mereka jalan-jalan ke luar negeri.
Pernyataan dari 32 siswa telah dicatat dan 17 di antaranya menuduh Chaitanyananda Saraswati mengirimi mereka pesan-pesan cabul dan menggunakan bahasa kasar.
Pengaduan terhadap terdakwa diajukan pada tanggal 4 Agustus oleh administrator perguruan tinggi, menurut wakil komisaris polisi (barat daya) Amit Goel.
"Selama penyelidikan, pernyataan 32 siswi direkam. Tujuh belas di antaranya mengaku menerima pesan WhatsApp cabul, menerima bahasa kasar dari tertuduh, dan melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan," ujar Goel.
Menurut FIR, para korban "ditekan" untuk menuruti tuntutan terdakwa tidak hanya oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh "rekan-rekan konspiratornya", termasuk dosen dan staf perempuan di perguruan tinggi tersebut.
Menurut penyidik, terdakwa juga mengancam mereka yang tidak mematuhi tuntutannya dengan kegagalan akademik.
"Seorang masiswa diberitahu bahwa ia akan gagal dalam semua ujiannya kecuali ia mendengarkan 'Swami'.
Siswa lainnya diminta untuk 'bertemu langsung' guna membantu studi dan kariernya," ujar seorang penyidik yang tidak mau disebutkan namanya kepada Hindustan Times.
Siapakah Chaitanyananda Saraswati?
Chaitanyananda Saraswati adalah seorang yang menamakan dirinya dewa karena telah menulis sekitar 28 buku.
Menurut ResearchGate , sebuah jaringan profesional bagi ilmuwan dan peneliti, Chaitanyananda Saraswati adalah "seorang Biksu dari Tradisi Santana Weda dari Ordo Arsha Vidya, Silsilah Shankara."
Uraian di situs webnya menambahkan bahwa ia adalah murid senior “Pujyasri Swami Dayananda Saraswati ji dari Arsha Vidya, yang di bawah bimbingannya selama lebih dari 12 tahun Sri Swamiji telah mempelajari RRASTHANATRAYA OF SHATRAS, tiga teks kanonik Sistem Pengetahuan India (IKS) yang memiliki otoritas epistemik, khususnya dari aliran Vedanta, yaitu Upanishad, Brahma Sutra, dan Bhagavad Gita.”
Chaitanyananda Saraswati juga digambarkan sebagai “seorang profesor terkemuka”.
Polisi menduga lokasi terakhir terdakwa bisa jadi adalah Agra atau suatu tempat di Uttarakhand di mana ia sering pergi untuk berpidato atau menghadiri acara lainnya.
Selain pengaduan pelecehan seksual, terdakwa juga menghadapi dakwaan pemalsuan setelah polisi menemukan sebuah mobil Volvo dengan plat nomor diplomatik palsu di kampus tersebut.
Setelah sembilan plat nomor palsu lainnya disita, FIR kedua diajukan terhadap terdakwa pada 25 Agustus dengan dakwaan penipuan dan pemalsuan.
Pakistan dan Arab Saudi Kerja Sama Ala NATO, Transfer Nuklir Bikin Iran dan India Ketar-ketir |
![]() |
---|
Banjir Bandang di Chamoli Uttarakhand India, Rumah Hanyut dan 10 Orang Hilang |
![]() |
---|
Mengapa Rusia Mau Bikin Jet Tempur Su-57 di India? AS Kalah Langkah Sodorkan F-35 |
![]() |
---|
Kemenyan Produksi Indonesia Diminati Pasar India Hingga AS |
![]() |
---|
Pakar India Curigai Keterlibatan Amerika pada Demo Penggulingan Rezim di Nepal: Awalnya Tampak Alami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.