Konflik Palestina Vs Israel
Janji Trump ke Pemimpin Arab: AS Akan Larang Israel Caplok Tepi Barat
Presiden AS Donald Trump berjanji ke pemimpin negara Arab dan Islam bahwa AS tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
"Sebagian besar penduduk Gaza telah meninggalkan Kota Gaza dan tentara akan melanjutkan kemajuan yang sistematis dan menyeluruh ke pusat kota terbesar di Gaza," katanya.
Israel menyalahkan kehancuran dan kelaparan di Jalur Gaza sebagai akibat Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023, ketika Hamas menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera sekitar 250 orang.
Meskipun sempat terjadi pertukaran tahanan pada tahun 2023 dan awal tahun 2025, sekitar 50 sandera masih ditahan di Gaza.
Setelah itu, Israel menutup total akses masuk ke wilayah tersebut dan melancarkan serangan besar-besaran yang menghancurkan rumah, gudang bantuan, serta memaksa pengungsian massal.
Hamas menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, pertukaran sandera dengan tahanan, distribusi bantuan tanpa hambatan, rekonstruksi Gaza, serta jaminan politik.
Sebaliknya, Israel bersikeras bahwa syarat utama adalah pembebasan seluruh sandera, pelucutan senjata, dan pembubaran Hamas.
Upaya mediasi yang difasilitasi Qatar dan Mesir sejauh ini belum membuahkan hasil.
Ketegangan meningkat setelah serangan Israel ke Doha pada 9 September 2025, yang memicu kemarahan Qatar dan tuntutan permintaan maaf resmi.
Dalam KTT PBB pada Selasa, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam Israel, menuduh mereka datang ke Doha untuk bernegosiasi sambil merencanakan serangan terhadap negaranya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.